TSMC Peringatkan Tarif Baru AS Bisa Ganggu Investasi Rp 2.700 Triliun di Arizona

Oleh: Tim Redaksi
Rabu, 28 Mei 2025 | 15:40 WIB
Ilustrasi chip Xiaomi. (Foto/Freepik)
Ilustrasi chip Xiaomi. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Perusahaan semikonduktor terbesar di dunia, TSMC, mengungkapkan kekhawatiran serius terhadap rencana tarif baru Amerika Serikat yang dinilai bisa mengganggu investasi jumbo mereka senilai 165 miliar dolar AS (sekitar Rp2.700 triliun) di Arizona.

Lewat surat resmi yang dikirim pada 5 Mei lalu oleh anak perusahaan TSMC di Arizona, seperti dikutip Rabu (28/5/2025), mereka mendesak Departemen Perdagangan AS untuk tidak menerapkan bea masuk pada impor chip. Kebijakan tersebut dinilai berpotensi menggagalkan ekspansi besar-besaran mereka di negara bagian itu.

Saat ini, TSMC tengah membangun tiga pabrik chip (fab) di Phoenix. Satu di antaranya sudah beroperasi, satu hampir selesai, dan yang ketiga baru saja dimulai.

Tak berhenti di situ, mereka telah berkomitmen menambah investasi $100 miliar lagi untuk membangun tiga pabrik tambahan, dua fasilitas perakitan canggih, serta satu pusat riset dan pengembangan.

Jika seluruh fasilitas tersebut berjalan penuh, Arizona diproyeksikan memproduksi 100.000 wafer per bulan mewakili sekitar 30% dari total kapasitas produksi chip 2-nanometer TSMC di masa depan.

Proyek raksasa ini diperkirakan dapat menggerakkan aktivitas ekonomi hingga $200 miliar dan menciptakan puluhan ribu lapangan kerja.

Namun, ancaman muncul dari kebijakan tarif baru yang sedang dibahas dalam laporan Section 232 oleh Departemen Perdagangan AS. Tarif ini bisa memukul permintaan pasar karena membuat harga produk akhir seperti ponsel dan komputer ikut melonjak.

TSMC memperingatkan bahwa jika tarif diberlakukan, rantai pasok akan terganggu, terutama karena banyak bahan baku dan peralatan penting masih harus diimpor.

Mereka meminta pemerintah AS agar memberi akses bebas bea untuk perusahaan yang memiliki operasi chip skala besar di dalam negeri, demi menjaga kelancaran industri.

Situasi ini semakin panas setelah mantan Presiden Donald Trump menyatakan niatnya untuk mengenakan tarif hingga 100% pada chip buatan Taiwan, dengan tuduhan bahwa Taiwan telah "mencuri" bisnis chip dari Amerika.

Dengan taruhannya begitu besar, TSMC menegaskan bahwa kelanjutan proyek di Arizona dan ambisi AS untuk mandiri dalam industri semikonduktor bergantung pada keputusan tarif ini.

Kini semua mata tertuju pada bagaimana AS akan menyeimbangkan kepentingan industri dalam negerinya dengan kebijakan perdagangan global.sinpo

Editor: Imant. Kurniadi
Komentar: