Lebih dari 300 Tokoh Inggris Desak PM Starmer Hentikan Ekspor Senjata ke Israel

Oleh: Tim Redaksi
Jumat, 30 Mei 2025 | 15:30 WIB
Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer. (Foto/X)
Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer. (Foto/X)

BeritaNasional.com - Lebih dari 300 tokoh masyarakat di Inggris mengirim surat terbuka kepada Perdana Menteri Keir Starmer, meminta agar ekspor senjata ke Israel segera dihentikan sepenuhnya, mengingat situasi yang memanas di Jalur Gaza.

Menurut laporan Sky News, dikutip Jumat (30/5/2025), para penandatangan termasuk sejumlah figur publik ternama seperti aktor Benedict Cumberbatch dan penyanyi Dua Lipa.

Pada September 2024, pemerintah Inggris sempat menangguhkan 30 dari total 350 izin ekspor senjata yang sebelumnya diberikan ke Israel.

Penangguhan ini didasarkan pada kekhawatiran bahwa sebagian senjata tersebut bisa dipakai untuk melanggar hukum kemanusiaan internasional di wilayah Gaza.

Surat terbuka itu ditandatangani oleh berbagai tokoh dari kalangan seni dan media, dokter, ilmuwan, kelompok aktivis, serta seorang pria berusia 87 tahun yang merupakan penyintas Holocaust, menurut laporan yang diterima pada Kamis (29/5/2025).

Di antara para penandatangan terkenal lainnya, terdapat nama-nama seperti penyanyi Annie Lennox, Paloma Faith, grup musik Massive Attack dan Primal Scream, aktor Riz Ahmed, Lena Headey, aktris Irlandia Nicola Coughlan, dan sutradara Danny Boyle.

Dalam surat tersebut tertulis, “Anda, Perdana Menteri Keir Starmer, tidak bisa hanya mengatakan bahwa tindakan tersebut ‘tidak dapat ditoleransi’ tanpa melakukan apa pun. Dunia sedang menyaksikan, dan sejarah akan mencatatnya,” tulis keterangan tersebut.

Surat itu juga menegaskan, “Anak-anak di Gaza tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Perdana Menteri, apa yang akan Anda pilih? Apakah terlibat dalam kejahatan perang, atau memiliki keberanian untuk bertindak?” tulisnya lagi.

Sejak 18 Maret, Israel melanjutkan serangan di Jalur Gaza, dengan alasan menolak rencana gencatan senjata yang diajukan Amerika Serikat, yang berakhir pada 1 Maret lalu, akibat penolakan dari Hamas.sinpo

Editor: Imant. Kurniadi
Komentar: