Pramono Tegaskan Jakarta Masih Ibu Kota: Perpresnya Saya Siapkan tapi Sampai Hari Ini Belum Ditandatangani

Oleh: Lydia Fransisca
Jumat, 30 Mei 2025 | 18:45 WIB
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (Beritanasional/Lydia)
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (Beritanasional/Lydia)

BeritaNasional.com -  Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan, Jakarta masih menyandang status sebagai Ibu Kota Indonesia hingga saat ini. Sebab, Peraturan Presiden (Perpres) pergantian ibu kota tak kunjung ditandatangani oleh pemerintah pusat.

Pramono mengatakan, kala itu dia membantu Presiden Joko Widodo membuat Perpres pergantian ibu kota. Sayangnya saat itu, Presiden Jokowi tidak ingin menandatangani perpres tersebut.

“Banyak pertanyaan apakah Jakarta masih sebagai Ibu Kota? Karena saya lama di istana pada waktu itu saya yang menyiapkan Perpres untuk pergantian dari Jakarta ke IKN. Ketika itu Pak Jokowi tidak bersedia menandatangani,” kata Pramono di Balai Kota, dikutip Jumat (30/5/2025).

Selanjutnya, Pramono pun memutuskan untuk maju di Pilgub 2024. Akibatnya, urusan Perpres tersebut harus dipindah tangan. Sayangnya, hingga kini Perpres itu juga tak kunjung ditandatangani.

“Kemudian ini kita carry over pada waktu itu, Perpresnya sudah saya siapkan dan saya maju sebagai gubernur. Ternyata sampai hari ini belum ditandatangan. Artinya apa? Secara prinsip, secara legal by law, walaupun ada Undang-Undang nomor 2 tahun 2024, Jakarta masih sebagai Ibu Kota Negara,” tegasnya. 

Tak hanya menjadi ibu kota, Jakarta juga menyandang status sebagai kota global. Oleh karenanya, diperlukan perubahan yang terjadi di Jakarta.

“Dan sekaligus sekarang Jakarta menyandang sebagai kota global. Dan untuk itu Jakarta harus berubah. Apa yang saya lakukan di dalam internal birokrasi pemerintah Jakarta? Yang pasti tidak pernah terbayangkan oleh birokrasi saya yang sekarang ini bekerja bersama saya,” ujar Pramono.

Adapun langkah yang dilakukan Pramono untuk membuat Jakarta berubah yakni dengan membimbing seluruh ASN di Jakarta. Sebab, dia tak membawa orang untuk membantunya bekerja saat menjadi DKI 1.

“Yang pertama saya bilang begini, saya akan membimbing kalian semua, saya tidak akan membawa orang dari luar satupun ISN di dalam. Karena saya percaya dengan kalian semua,” ungkapnya. 

Bahkan, eks sekretaris kabinet itu mengaku belum pernah bertemu dengan 40 pejabat eselon II yang baru saja dia lantik untuk posisi kepala dinas, kepala badan, kepala  biro, hingga direktur utama RSUD.

“Kenapa bisa? Ya saya lama di penilai akhir sebagai sekretaris di pemerintah pusat sehingga tahu cara bagaimana melihat orang, mencari orang,” tandasnya.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: