Sengketa Dana Penjualan Chelsea, Inggris Ancam Gugat Roman Abramovich

Oleh: Tarmizi Hamdi
Selasa, 03 Juni 2025 | 21:00 WIB
Mantan Bos Chelsea Roman Abramovich (kiri). (Foto/chelseafc.com)
Mantan Bos Chelsea Roman Abramovich (kiri). (Foto/chelseafc.com)

BeritaNasional.com - Pemerintah Inggris tampaknya serius menuntut mantan Bos Chelsea Roman Abramovich untuk memastikan dana hasil penjualan klub £2,5 miliar atau sekitar Rp 52 triliun disalurkan untuk bantuan kemanusiaan di Ukraina. 

Dilansir dari BBC News pada Selasa (3/6/2025), dana tersebut telah dibekukan di rekening bank Inggris sejak Chelsea dijual. Uang tersebut pun menjadi pusat perselisihan antara pemerintah Inggris dan Abramovich.

Abramovich dikenai sanksi oleh Pemerintah Inggris setelah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. 

Sejak saat itu, pemerintah Inggris bersikeras agar dana tersebut dialokasikan sepenuhnya untuk bantuan kemanusiaan di Ukraina. 

Namun, Abramovich menyatakan keinginannya agar uang tersebut disumbangkan untuk semua korban perang di Ukraina yang diartikan juga mencakup korban di Rusia.

Dalam pernyataan bersama, Menteri Keuangan Rachel Reeves Inggris dan Menteri Luar Negeri David Lammy menegaskan posisi pemerintah Inggris.

"Meskipun pintu negosiasi akan tetap terbuka, kami sepenuhnya siap untuk menempuh jalur pengadilan jika diperlukan," ungkapnya yang dikutip dari BBC News pada Selasa.

Mereka menambahkan bahwa tujuan utama pemerintah adalah memastikan orang-orang yang menderita di Ukraina dapat memperoleh manfaat dari hasil ini secepatnya.

Lebih lanjut, Reeves dan Lammy mengungkapkan rasa frustrasi mereka atas kebuntuan ini:

"Pemerintah bertekad untuk melihat hasil penjualan Klub Sepak Bola Chelsea disalurkan untuk tujuan kemanusiaan di Ukraina, menyusul invasi ilegal skala penuh Rusia. Kami sangat frustrasi karena sejauh ini belum mungkin mencapai kesepakatan mengenai hal ini dengan Abramovich," tuturnya.

Penundaan dalam pencairan dana ini berpusat pada ketidaksepakatan antara Pemerintah Inggris dan tim hukum Abramovich.

Roman Abramovich, seorang miliarder Rusia yang membangun kekayaannya dari industri minyak dan gas, diberi lisensi khusus untuk menjual Chelsea setelah invasi Rusia ke Ukraina. 

Syaratnya, ia harus dapat membuktikan bahwa dirinya tidak akan mengambil keuntungan dari penjualan tersebut. Ia dituduh memiliki hubungan erat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Namun, ia selalu membantah tuduhan itu.

Meskipun dana £2,5 miliar hasil penjualan klub secara hukum masih miliknya, Abramovich tidak dapat mengaksesnya akibat sanksi Inggris. 

Saat mengumumkan keputusannya untuk menjual klub, ia menyatakan bahwa hasil penjualan akan disumbangkan melalui yayasan untuk kepentingan semua korban perang di Ukraina. 

Menurut Abramovic, uang itu diperuntukkan bagi mereka yang berada di Rusia. Namun, pemerintah Inggris menolak proposal ini dan berpendapat bahwa dana tersebut seharusnya hanya digunakan untuk upaya kemanusiaan di dalam Ukraina.

Tahun lalu, sebuah komite House of Lords menganggap tidak dapat dipahami bahwa janji Abramovich untuk mendukung Ukraina belum terpenuhi dan asetnya tetap dibekukan.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: