Otoritas Gaza Siap Kawal Bantuan Kemanusiaan agar Sampai dengan Selamat

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Senin, 09 Juni 2025 | 03:00 WIB
Ilustrasi bantuan kemanusiaan di Gaza (Foto/UN)
Ilustrasi bantuan kemanusiaan di Gaza (Foto/UN)

BeritaNasional.com - Otoritas di Jalur Gaza menyatakan kesiapan penuh untuk mengamankan konvoi bantuan kemanusiaan demi memastikan bantuan tersebut tersalurkan kepada keluarga-keluarga yang kelaparan.

Pernyataan tersebut disampaikan dengan penekanan pada komitmen untuk melindungi bantuan dari pencurian atau kekacauan, serta memastikan distribusi sesuai protokol PBB.

Kantor Media Gaza menegaskan, pemerintah, bekerja sama dengan komunitas lokal termasuk keluarga dan klan, mampu memfasilitasi upaya bantuan secara efisien meskipun berulang kali diserang, yang telah menewaskan 750 polisi yang bertugas mengamankan bantuan serta ribuan pekerja pemerintah dan kota.

Dalam pernyataan itu, warga Gaza juga didorong untuk berperan aktif menjaga konvoi bantuan dan mencegah serangan atau pengalihan distribusi agar bantuan benar-benar sampai kepada keluarga pengungsi dan kelaparan yang paling terdampak oleh perang.

Pemerintah Gaza juga kembali menegaskan peran penting PBB sebagai lembaga internasional sah yang selama puluhan tahun melayani pengungsi Palestina dan melindungi hak-hak mereka.

Lebih lanjut, Kantor Media Gaza mengecam inisiatif bantuan yang didukung Israel dan Amerika Serikat dan dikelola langsung oleh militer Israel sebagai kegagalan total.

Mereka mengkritik proyek-proyek tersebut karena tidak transparan, melanggar prinsip keadilan dan martabat kemanusiaan, serta digunakan sebagai alat propaganda yang justru memperparah krisis alih-alih menjawab kebutuhan warga sipil.

Sementara itu, Yayasan Kemanusiaan Gaza sebelumnya mengumumkan, penangguhan operasional tanpa batas waktu dan meminta warga menjauh dari lokasi distribusi demi keselamatan mereka.

Pada 27 Mei, Israel mulai menerapkan rencana kontroversial untuk menyalurkan bantuan melalui Yayasan Kemanusiaan Gaza dengan melewati pengawasan PBB. Warga Palestina mengecam langkah ini sebagai taktik paksa untuk mendorong pengungsian warga dari Gaza utara ke selatan.

Sejak skema distribusi baru tersebut diberlakukan, jumlah warga Palestina yang tewas akibat tembakan Israel saat mencoba mengakses bantuan kemanusiaan telah mencapai 115 orang, dengan lebih dari 580 lainnya luka-luka dan sembilan masih hilang, menurut data Anadolu yang dihimpun dari sumber Palestina.

Sejak 2 Maret, Israel menutup seluruh akses perbatasan dan memutus aliran pasokan makanan, obat-obatan, bahan bakar, serta kebutuhan pokok lainnya bagi 2,4 juta penduduk Gaza.

Menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, Israel terus melancarkan serangan militer besar-besaran di Gaza sejak Oktober 2023.

Sumber: Antarasinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: