Indonesia-Chile Jalin Kerja Sama Riset dan Teknologi: Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045

BeritaNasional.com - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Hal ini dibuktikan dengan kunjungan kehormatan Duta Besar Chile untuk Indonesia, ASEAN & Timor Leste ke Kemendiktisaintek pada Senin (16/6/2025).
Pertemuan ini menjadi langkah awal perancangan kerja sama antara kedua negara di sektor penelitian dan pengembangan teknologi.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menegaskan bahwa kolaborasi internasional yang akan dijalankan ini sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045.
“Kami sangat ingin mengembangkan strategi penelitian dan kolaborasi penelitian. Ada pesan yang sangat jelas dari Presiden kami, Bapak Prabowo Subianto, bahwa sains dan teknologi adalah aspek yang sangat penting untuk mengembangkan dan meningkatkan ekonomi negara,” ujar Stella melalui keterangan persnya yang dikutip pada Selasa (17/6/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Chile menawarkan kemitraan dalam berbagai bidang unggulan. Salah satunya adalah astronomi. Chile diakui sebagai pemimpin global.
Selain itu, kerja sama juga akan menyasar penelitian kelautan, teknologi pangan, Antartika, pemberdayaan perempuan dalam sains dan pertahanan, hingga pengembangan kota berbasis ekosistem lahan basah (wetland cities).
Perlu diketahui, Indonesia dan Chile sama-sama merupakan negara anggota dari The Convention on Wetlands of International Importance, especially as Waterfowl Habitat.
Duta Besar Chile, H.E. Mario Ignacio Artaza, turut menyampaikan undangan khusus kepada Wamen Stella.
Ia berharap Wamen Stella dapat menghadiri sebuah acara yang akan menyoroti partisipasi perempuan Indonesia dan Chile di bidang pertahanan.
Acara ini akan diselenggarakan saat Kapal Latih Angkatan Laut Esmeralda merapat ke Jakarta pada Juli nanti, sebagai bagian dari perayaan 60 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
Kemendiktisaintek menyambut baik tawaran ini sebagai upaya memperkuat strategi riset nasional melalui kolaborasi internasional yang konkret.
Khususnya dalam bidang astronomi, kelautan, teknologi energi, dan pengembangan mineral kritikal.
Kedua negara juga melihat potensi besar dalam pemanfaatan rumput laut (seaweed) sebagai sumber energi berkelanjutan dan bahan pangan alternatif, yang tentunya membutuhkan dukungan riset dan infrastruktur rantai pasok.
Langkah Konkret untuk Dampak Nyata
Dalam agenda ini, Kemendiktisaintek menegaskan pentingnya pendekatan yang menyeimbangkan pemanfaatan sumber daya alam dengan keberlanjutan dan kemandirian masyarakat. Kedua negara sepakat untuk mengambil beberapa langkah konkret, di antaranya:
Terkait wetland cities, di mana Kota Surabaya telah menerima Wetland City Accreditation.
Inisiasi kolaborasi dalam memperkuat peran perempuan di bidang teknologi dan pertahanan.
Pertukaran pengetahuan dan teknologi dalam sistem peringatan dini tsunami dan konektivitas kabel bawah laut.
Pengembangan riset bersama di sektor pangan, termasuk teknologi pengolahan beras hemat air dan industri buah-buahan.
Duta Besar Chile berharap pertemuan ini akan menjadi titik awal dari serangkaian kerja sama nyata yang dapat memberikan dampak langsung bagi masyarakat.
Untuk itu, Chile mendorong Indonesia untuk segera mengidentifikasi area prioritas yang akan ditindaklanjuti melalui mekanisme kerja sama teknis dan institusional.
Ke depan, Kemendiktisaintek akan mengoordinasikan kelanjutan dialog ini dengan lembaga riset dan perguruan tinggi strategis di Indonesia.
Harapannya, kolaborasi bilateral ini dapat berkontribusi signifikan dalam penguatan ekosistem riset nasional dan pembangunan berkelanjutan di kedua negara.
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
PENDIDIKAN | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 23 jam yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
EKBIS | 11 jam yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu