Sekolah Rakyat di Kupang Telah Dimulai, Sambut 100 Anak dari Keluarga Miskin Ekstrem

BeritaNasional.com - Seratus anak dari keluarga miskin ekstrem di Kupang memulai babak baru dalam hidup mereka di Sekolah Rakyat Kupang. Pada Selasa (17/6/2025), dengan didampingi orang tua, mereka tampak sibuk mengikuti hari pertama orientasi di aula sederhana milik Sentra Efata Kementerian Sosial (Kemensos).
Di antara keramaian itu, sepasang orang tua penyandang disabilitas netra terlihat begitu antusias mengantar putra mereka. Meski dengan keterbatasan penglihatan, semangat mereka untuk masa depan sang anak begitu luar biasa.
Momen ini menjadi awal yang baru bagi anak-anak. Mereka akan tinggal di sentra dan berpisah sementara dengan orang tua selama empat hari tiga malam, yaitu mulai 17–20 Juni 2025.
"Program ini dirancang untuk menguji kesiapan anak untuk tinggal terpisah dari orangtua dan kesiapan orangtua untuk melepas anaknya diasuh di Sekolah Rakyat kelak," ujar Kepala Sentra Efata Kupang Tota Oceanna Zonneveld melalui keterangan persnya pada Rabu (18/6/2025).
Selama masa orientasi ini, anak-anak akan disuguhi berbagai kegiatan. Mereka akan dibiasakan dengan jadwal yang terstruktur, mulai bangun pagi hingga waktu tidur.
Orientasi ini juga menjadi ajang penting bagi mereka untuk saling mengenal, mengingat mereka berasal dari latar belakang yang berbeda.
Tak hanya itu, anak-anak juga akan mengikuti sesi Belajar Bareng. Di sesi ini, mereka diajak untuk menggali minat, harapan, dan motivasi mereka terhadap sekolah serta masa depan.
Menjelang sore, suasana akan semakin hangat dengan aktivitas olahraga seperti voli, sepak bola, bulu tangkis, dan tenis.
Kegiatan-kegiatan ini bukan sekadar untuk menjaga kebugaran, tetapi juga untuk menumbuhkan keceriaan dan kekompakan di antara mereka.
Sekolah Rakyat bukan hanya sekadar tempat untuk belajar, melainkan juga tempat tinggal dan tumbuh kembang, khususnya bagi anak-anak yang selama ini hidup dalam kondisi sosial yang rentan.
"Orientasi ini juga kami selenggarakan setelah mencermati kondisi di lapangan yang menunjukkan fakta bahwa terdapat beberapa calon siswa yang tidak siap mengikuti program Sekolah Rakyat meskipun namanya masuk dalam prioritas,” kata Tota.
Proses rekrutmen siswa Sekolah Rakyat di Efata Kupang telah selesai dan daftar siswa telah ditetapkan oleh Bupati Kupang pada 14 Juni 2025 lalu. Sebanyak 100 siswa yang terbagi dalam empat rombongan belajar akan memulai kegiatan belajar tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada bulan Juli.
Para siswa ini datang dari berbagai latar belakang, termasuk beberapa di antaranya adalah anak-anak yang orang tuanya berasal dari Timor-Timor namun kini telah memeluk kewarganegaraan Indonesia.
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu