DPR Dukung Kerja Sama Indonesia–Rusia dalam Energi Nuklir dan Migas

Oleh: Ahda Bayhaqi
Sabtu, 21 Juni 2025 | 06:45 WIB
Presiden Prabowo Subianto (kiri) berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) dalam kunjungan resmi di Istana Konstantine Novsky, St. Petersburg, Rusia, Kamis (19/6/2025).  (Foto Biro Pers)
Presiden Prabowo Subianto (kiri) berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) dalam kunjungan resmi di Istana Konstantine Novsky, St. Petersburg, Rusia, Kamis (19/6/2025). (Foto Biro Pers)

BeritaNasional.com - Anggota Komisi XII DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Syafruddin mendukung kerjasama Indonesia dan Rusia di sektor minyak dan gas. Ia mendukung kemitraan kedua negara dalam pengembangan energi nuklir.

Menurutnya, kemitraan strategis tersebut memperkirakan ketahanan energi nasional dan membuka peluang investasi serta transfer teknologi yang menguntungkan kedua negara.

"Kerja sama Indonesia-Rusia di sektor migas merupakan langkah positif dalam menjawab tantangan energi global. Kita perlu membuka ruang yang lebih luas untuk investasi dan pertukaran teknologi agar sektor ini dapat tumbuh secara berkelanjutan," ujar Syafruddin dalam keterangan persnya, dikutip Sabtu (21/6/2025).

Syafruddin mendukung rencana penghapusan kerjasama Indonesia-Rusia di bidang energi nuklir untuk kepentingan perdamaian. Pemanfaatan energi nuklir bila dilakukan dengan standar keselamatan tinggi dan pengawasan ketat bisa menjadi solusi jangka panjang untuk kebutuhan energi nasional yang bersih dan berkelanjutan.

"Selama energi nuklir dimanfaatkan untuk tujuan damai, terutama dalam rangka diversifikasi sumber energi dan peningkatan kapasitas riset, maka kerja sama ini patut kita dukung. Rusia memiliki pengalaman panjang dalam pengembangan teknologi nuklir sipil, dan Indonesia dapat banyak belajar dari itu," ujarnya.

Ia berharap pemerintah Indonesia dapat terus memperkuat hubungan bilateral dengan Rusia di sektor energi secara menyeluruh, termasuk dengan mendorong peran aktif BUMN dan perguruan tinggi dalam program kerja sama tersebut.

"Kolaborasi yang baik harus melibatkan seluruh elemen—pemerintah, dunia usaha, dan akademisi—agar kerja sama ini tidak hanya berhenti pada level diplomatik, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi rakyat," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Constantine, St Petersburg, Rusia Kamis (19/6/2025). Dalam pertemuan itu, Rusia ingin memperluas kerja sama dengan Indonesia di sektor energi. 

Selain di sektor migas, Rusia ingin bekerja sama di bidang energi nuklir dengan Indonesia. Energi nuklir bisa dikembangkan untuk kepentingan kesehatan, pertanian, dan pelatihan sumber daya manusia.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: