Lyon Diputuskan Terdegradasi ke Ligue 2 gara-gara Masalah Keuangan, Bakal Ajukan Banding

BeritaNasional.com - Badan Pengawas Keuangan Klub Sepak Bola Profesional Prancis (DNGC) memutuskan Olympique Lyonnais (Lyon) terdegradasi ke Ligue 2.
Dilansir dari BBC News pada Rabu (25/6/2025), para petinggi Lyon, termasuk pemilik klub John Textor, telah bertemu dengan DNGC pada Selasa (24/6/2025). Namun, mereka gagal meyakinkan badan tersebut bahwa kondisi keuangan klub sudah cukup membaik untuk mencabut hukuman.
Diketahui, pada Oktober 2024, Eagle Football Group milik Textor yang memiliki 77% saham di Lyon mengumumkan utang sebesar £ 422 juta.
Saat ini, dalam sebuah pernyataan resminya, pihak Lyon menyatakan tak memahami keputusan yang dijatuhkan DNGC kepada klubnya.
"Dengan dana yang terbukti dan keberhasilan olahraga yang telah membawa kami mendapat tempat di kompetisi Eropa selama dua tahun berturut-turut, kami sungguh tidak mengerti bagaimana keputusan administratif dapat mendegradasi klub Prancis sebesar itu," bunyi pernyataan klub.
Lyon mengonfirmasi bahwa pihaknya akan mengajukan banding.
"Kami akan mengajukan banding untuk menunjukkan kemampuan kami dalam menyediakan sumber daya keuangan yang diperlukan guna menjamin tempat OL di Ligue 1," ucapnya.
Sebagai upaya memperbaiki keuangan, Lyon telah mengumpulkan sekitar £ 45 juta dari penjualan Maxence Caqueret ke Como pada Januari dan Rayan Cherki ke Manchester City pada Juni.
Pemain dengan gaji tinggi seperti Alexandre Lacazette dan Anthony Lopes juga telah dilepas.
Degradasi Lyon ini juga berpotensi memiliki dampak signifikan terhadap harapan Crystal Palace untuk berlaga di Liga Europa musim depan.
Partisipasi Crystal Palace saat ini diragukan karena adanya peraturan UEFA yang melarang beberapa tim di bawah satu struktur kepemilikan multi-klub berkompetisi dalam kompetisi Eropa yang sama.
John Textor diketahui memiliki saham di kedua klub, meskipun ia menyetujui kesepakatan untuk menjual 43% sahamnya di Palace pada Senin lalu.
Jika banding tidak berhasil dan keputusan degradasi tetap berlaku, posisi Lyon akan digantikan oleh Reims di divisi utama yang sebelumnya dikalahkan oleh Metz dalam play-off degradasi.
Diketahui, Lyon merupakan juara Prancis tujuh kali, dengan gelar-gelar tersebut diraih berturut-turut antara tahun 2002 dan 2008.
Klub ini bahkan berhasil mencapai semifinal Liga Champions pada tahun 2020 dan belum pernah bermain di divisi kedua sejak 1989.
Ketika hukuman sementara dijatuhkan pada November, Textor sempat menyatakan bahwa tidak ada kemungkinan klub tersebut akan terdegradasi dan menegaskan kembali keyakinannya sebelum pertemuan hari Selasa.
"Kami telah melakukan berbagai investasi dalam beberapa minggu terakhir," katanya. "Secara finansial, semuanya baik-baik saja."
Textor juga merupakan pemegang saham terbesar klub Brasil Botafogo dan saat ini masih menjadi salah satu pemilik Palace hingga kesepakatannya untuk menjual sahamnya kepada pemilik New York Jets, Woody Johnson, selesai.
"Selama beberapa bulan terakhir, kami telah bekerja sama erat dengan DNCG, memenuhi semua permintaannya dengan investasi ekuitas yang melampaui jumlah yang dibutuhkan," lanjut pernyataan Lyon.
"Berkat suntikan modal dari para pemegang saham kami dan penjualan Crystal Palace, arus kas kami telah membaik secara signifikan dan kini kami memiliki sumber daya keuangan yang lebih dari cukup untuk musim 2025-26."
Peristiwa ini juga pernah menimpa Bordeaux tahun lalu. Juara Ligue 1 enam kali itu harus menyerahkan status profesional mereka setelah terdegradasi dari Ligue 2 ke tingkat keempat Prancis karena mengalami kebangkrutan.
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu