Prabowo: Cadangan Migas Indonesia Besar, tapi Masa Depan Kita Energi Terbarukan

Oleh: Lydia Fransisca
Kamis, 26 Juni 2025 | 18:27 WIB
Presiden Prabowo (Foto/Tim Prabowo)
Presiden Prabowo (Foto/Tim Prabowo)

BeritaNasional.com - Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan, Indonesia memiliki cadangan minyak dan gas yang melimpah. 

Meski demikian, ia menekankan bahwa energi terbarukan merupakan masa depan Indonesia yang perlu dimanfaatkan secara maksimal. 

Hal ini disampaikan Prabowo melalui video conference saat meresmikan pembangunan dan pengoperasian energi terbarukan di 15 provinsi di Blok Cepu, Jawa Timur pada Kamis (26/6/2025).

"Laporan yang saya terima menunjukkan cadangan minyak dan gas kita sangat besar. Teknologi sudah tersedia untuk mempercepat pemanfaatan energi tersebut. Namun, energi terbarukan khususnya tenaga surya adalah masa depan kita,"

Prabowo berujar, energi surya memungkinkan setiap desa, kecamatan, kabupaten, bahkan pulau-pulau terpencil untuk swasembada energi.

"Ini adalah harapan besar untuk masa depan Indonesia yang cerah," tambah Prabowo.

Menurut Prabowo, energi berperan penting dalam membangun kemandirian bangsa dan mendorong kesejahteraan rakyat. 

Dengan demikian, peletakan batu pertama untuk pembangunan lima dari 55 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) ini menjadi langkah awal menuju swasembada energi.

"Hari ini, kita juga meresmikan pembangunan 55 pembangkit energi baru dan terbarukan, termasuk PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) sebagai bukti bahwa kita mampu berdiri di atas kaki sendiri," ucap Prabowo. 

Ia menekankan, saat ini yang perlu dilakukan adalah pengelolaan energi yang baik, disiplin, dan berorientasi pada kepentingan rakyat sehingga seluruh pihak terkait diimbau agar memiliki satu tujuan untuk mencapai emisi karbon nol sesuai target yang ditentukan.

"Kita bahkan berpeluang menjadi salah satu negara pertama yang mencapai emisi karbon nol (zero carbon emission) tepat waktu. Yang lebih penting, kita dapat menghasilkan energi secara efisien dengan memangkas jalur logistik yang mahal," tandasnya.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: