Pemulangan Jenazah Pendaki Asal Brasil Juliana Marins Dijadwalkan Malam Ini

Oleh: Tim Redaksi
Senin, 30 Juni 2025 | 10:56 WIB
Momen Tim Sar mencari pendaki asal Brasil di Gunung Rinjani  (Beritanasional/Doc. Tim Sar)
Momen Tim Sar mencari pendaki asal Brasil di Gunung Rinjani (Beritanasional/Doc. Tim Sar)

BeritaNasional.com -  Jenazah pendaki asal Brasil, Juliana Marins, yang dilaporkan meninggal dunia setelah terjatuh di kawasan Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat, akan dipulangkan ke Brasil malam ini, Senin (30/6/2025).

Setelah melalui proses autopsi di Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM), seluruh prosedur administrasi dan logistik untuk pemulangan jenazah telah rampung. Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Ariasandy, menyampaikan bahwa seluruh rute pemulangan sudah mendapatkan persetujuan dari pihak maskapai Emirates.

“Pemulangan peti jenazah Juliana Marins sudah di-approve semua rute oleh Emirates. Rencana kepulangan akan dilakukan malam ini, 1 Juli 2025 pukul ETD 00.35 Denpasar tujuan Dubai dengan flight EK 0399, ETA di Dubai 05.35 tanggal 1 Juli 2025,” jelas Kombes Ariasandy kepada awak media.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa jenazah akan melanjutkan perjalanan dari Dubai ke Rio de Janeiro pada 2 Juli 2025 pukul 08.05 waktu setempat, dan diperkirakan tiba di Brasil pada pukul 15.50 hari yang sama.

Sebelum keberangkatan, jenazah Juliana akan diberangkatkan dari Rumah Sakit Bali Mandara ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menggunakan ambulans. Proses pengantaran ini mendapat pengawalan dari Polda Bali yang bekerja sama dengan penyedia layanan transportasi, Covin PT. Antar Bangsa.

“Bantuan ambulans dan pengawalan dari RSUD ke Bandara Ngurah Rai dikoordinasikan Polda Bali bersama pihak transportasi terkait,” tambahnya.

Kronologi Kejadian

Juliana Marins mengalami kecelakaan fatal saat mendaki Gunung Rinjani bersama rekannya pada Sabtu, 21 Juni 2025. Tim SAR gabungan berhasil menemukan posisinya dua hari kemudian, pada Senin (23/6/2025) pukul 07.05 WITA. Namun karena lokasi jatuh berada di kedalaman 600 meter, proses evakuasi baru bisa dilakukan pada Rabu (25/6/2025).

Berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan oleh dr. Ida Bagus Putu Alit, Spesialis Forensik di RSBM, Juliana diperkirakan meninggal sekitar 20 menit setelah terjatuh. Ia tidak menunjukkan tanda-tanda hipotermia, dan penyebab kematian adalah benturan keras.

“Juliana meninggal karena trauma berat akibat benturan benda tumpul. Luka terparah ditemukan di bagian dada,” terang dr. Alit.sinpo

Editor: Imant. Kurniadi
Komentar: