Cegah Hipertensi, Dokter Sarankan Perubahan Gaya Hidup Sehat

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Jumat, 04 Juli 2025 | 02:30 WIB
Jalan kaki cegah hipertensi (Foto/Freepik)
Jalan kaki cegah hipertensi (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Kardiovaskular Sally Aman Nasution mengatakan, sangat penting untuk melakukan perubahan gaya hidup.  Hal ini untuk pencegahan hipertensi kronik pada kaum muda.

"Mendorong perubahan gaya hidup seperti peningkatan aktivitas fisik dan penyesuaian pola makan sangat penting," kata Dokter Sally Aman Nasution, Sp.PD KKV dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta.

Ia mengatakan, faktor risiko hipertensi mencakup berat badan berlebih dan obesitas, riwayat hipertensi dalam keluarga, serta kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Jadi, mengubah gaya hidup tidak sehat yang dapat meningkatkan risiko hipertensi sangat penting.

Menurut Dokter Sally, perubahan gaya hidup bisa dilakukan dengan mulai mengurangi makan makanan tinggi garam, menurunkan berat badan bagi yang obesitas, rutin melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang sampai berat, dan mengurangi waktu melihat layar gawai.

Dokter Sally juga mengemukakan perlunya pemeriksaan rutin untuk mendeteksi risiko hipertensi serta peningkatan penyuluhan tentang pencegahan hipertensi kepada kaum muda.

Menurut dia, sekolah bisa mengadakan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mendeteksi dini munculnya gangguan kesehatan pada siswa.

Dia menekankan pentingnya penerapan intervensi dini untuk mencegah terjadinya hipertensi kronik pada anak muda.

"Intervensi dini diperlukan agar tidak menjadi hipertensi kronik dan menyebabkan kerusakan lapisan pembuluh darah yang terjadi kronik dapat berujung menjadi komplikasi stroke atau serangan jantung," katanya.

Dokter Sally mengatakan, hipertensi dapat terjadi pada anak berusia mulai 10 tahun maupun remaja berusia 15 sampai 19 tahun.

Ia menjelaskan, hipertensi dapat menyebabkan kerusakan lapisan pembuluh darah serta memicu munculnya gangguan seperti gagal ginjal, serangan jantung, dan stroke.

Sumber: Antara


 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: