KPK Tak Temukan Uang Saat Geledah Rumah Yaqut, Novel Baswedan: Bukan Berarti Tak Ada Aliran

Oleh: Panji Septo R
Senin, 18 Agustus 2025 | 15:30 WIB
Mantan Penyidik KPK Novel Baswedan (Beritanasional/Panji)
Mantan Penyidik KPK Novel Baswedan (Beritanasional/Panji)

BeritaNasional.com -  Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, menanggapi penggeledahan di rumah mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut)

Sebagai informasi, penggeledahan itu terkait kasus dugaan korupsi kuota haji 2024. Ia menilai langkah tersebut belum tentu menggambarkan tidak adanya aliran dana kepada Yaqut.

“Dalam penggeledahan, KPK tidak menemukan uang, namun bukan berarti tidak ada aliran uang,” ujar Novel kepada Beritanasional.com, Senin (18/8/2025).

Ia berharap proses hukum terkait dugaan korupsi kuota haji dapat diselesaikan sekaligus menjadi momentum pembenahan tata kelola.

“Saya berharap kasus ini bisa dituntaskan, sekaligus dilakukan perbaikan menyeluruh pada pengelolaan haji,” tuturnya.

Menurut Novel, pembenahan tersebut sangat penting demi kepentingan jamaah. Sebab, korupsi itu berdampak kepada antrean jemaah haji.

 “Dengan begitu, kualitas layanan dan juga antrean haji dapat diperbaiki,” tuturnya.

Novel juga menegaskan komitmen KPK perlu ditunjukkan agar penegakan hukum adil bisa diterapkan. Dia juga meminta lembaga antirasuah tak padang bulu.

“Siapa pun yang terlibat mesti diusut tuntas tanpa pandang bulu,” kata dia.

Sebelumnya, KPK menyita beberapa barang bukti dari hasil penggeledahan yang dilakukan di kediaman Gus Yaqut pada Jumat (15/8/2025).

Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menjelaskan barang bukti ini diperlukan penyidik dalam rangka pengembangan kasus dugaan korupsi kuota haji 2024.

“Dari penggeledahan yang tim lakukan di rumah saudara YCQ tim mengamankan sejumlah dokumen dan Barang Bukti Elektronik (BBE),” ujar Budi.

Berbagai macam barang bukti, lanjut Budi, nantinya akan dilakukan ekstraksi untuk mencari petunjuk dan bukti guna mendukung penanganan perkara.

“Barang bukti elektronik itu macam-macam, salah satunya adalah handphone, nanti diekstraksi, dibuka isinya, kita akan lihat informasi-informasi yang ada di dalam BBE tersebut,” jelasnya.

“Tentu informasi yang ada di BBE sangat berguna bagi penyidik untuk menelusuri informasi-informasi yang dicari terkait dengan perkara ini," tandasnya. 

 sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: