Tekanan Internasional Meningkat, Israel Hentikan Operasi Militer Selama 10 Jam Setiap Hari di Gaza

Oleh: Tim Redaksi
Senin, 28 Juli 2025 | 02:00 WIB
Ilustrasi bantuan kemanusiaan di Gaza (Foto/UN)
Ilustrasi bantuan kemanusiaan di Gaza (Foto/UN)

BeritaNasional.com - Militer Israel pada Minggu mengumumkan jeda kemanusiaan selama 10 jam setiap hari di beberapa wilayah Jalur Gaza. 

Langkah ini diambil bersamaan dengan pembukaan rute aman untuk pengiriman bantuan di tengah meningkatnya tekanan internasional atas krisis kelaparan yang semakin dalam di sana.

Dilansir dari Xinhua News, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan akan menghentikan aktivitas militer di wilayah seperti Al-Mawasi, Deir al-Balah, dan Kota Gaza. Jeda ini berlaku setiap hari mulai pukul 10.00 pagi hingga 20.00 waktu setempat (07.00-17.00 GMT) hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Selain jeda operasi, rute aman yang ditentukan akan dibuka setiap hari mulai pukul 06.00 pagi hingga 23.00 malam (03.00-20.00 GMT). Tujuannya adalah untuk memastikan keamanan perjalanan konvoi PBB dan organisasi kemanusiaan yang mengirimkan serta mendistribusikan makanan dan obat-obatan.

Militer Israel menyebut langkah ini sebagai tindak lanjut dari "arahan eselon politik," yang telah berkoordinasi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi bantuan internasional. Tujuannya adalah "meningkatkan skala bantuan kemanusiaan yang memasuki Jalur Gaza."

Sebelumnya, pada Sabtu malam, IDF mengatakan telah melanjutkan pengiriman makanan melalui udara ke Jalur Gaza untuk meredakan krisis kemanusiaan.

Krisis di Gaza terus memburuk. Menurut otoritas kesehatan yang berpusat di Gaza pada Sabtu, 127 orang, termasuk 85 anak-anak, telah meninggal dunia akibat kelaparan dan kekurangan gizi sejak konflik Palestina-Israel terakhir.

Kecaman internasional terhadap Israel semakin meningkat dengan banyak pemerintah dan kelompok bantuan mengecam pengepungan Israel terhadap Gaza sebagai bencana kemanusiaan. 

Pada Kamis lalu, badan kemanusiaan PBB bahkan menyatakan bahwa bantuan yang sedikit diizinkan masuk ke fasilitas pasokan di Gaza "sangat tidak memadai" untuk mengatasi kelaparan atau mempertahankan operasi bantuan yang menyelamatkan nyawa.

 

 sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: