Arya Daru Ada Niat Akhiri Hidup, Ini Isi Email yang Ditemukan Polisi

BeritaNasional.com - Polda Metro Jaya telah menyampaikan hasil penyelidikan terkait kematian diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, dalam konferensi pers hari ini, Selasa, 29 Juli 2025.
Hal ini merupakan tindak lanjut dari gelar perkara tertutup yang berlangsung selama lima jam pada Senin, 28 Juli kemarin.
Salah satu poin penting dalam penyelidikan diungkap oleh IPDA Saji Purwanto dari Ditreskrimsus PMJ. Ia menyatakan bahwa tim penyidik menemukan riwayat percakapan melalui email yang tersimpan dalam perangkat milik Arya Daru. "Jadi perangkat ini berdasarkan riwayat divice-nya yang aktif pertama pada 29 Juni 2019 dan terakhir digunakan komunikasi pada 20 September 2022. Ditemukan ada pengiriman email ke salah satu badan aman yang memberikan layanan dukungan bagi orang yang mengalami tekanan emosional, keputusasaan, dan keinginan untuk bunuh diri," ujar Saji dalam keterangannya.
Dari penelusuran tersebut, diketahui adanya dua periode komunikasi antara Arya dan lembaga dukungan tersebut, yang mengindikasikan kondisi psikologis Arya dalam tekanan berat.
"Dua segmen pertama di 2013. Tepatnya dari 20 Juni sampai 20 Juni. Di situ saya sampaikan ke penyidik, intinya menceritakan alasan ingin melakukan bunuh diri," lanjutnya.
Selanjutnya, komunikasi serupa juga ditemukan pada tahun 2021 dalam sembilan segmen email yang dikirim antara 24 September hingga 2 Oktober.
"Intinya sama, yaitu niat yang semakin kuat untuk melakukan bunuh diri karena problme yang dihadapi," kata Saji.
Temuan-temuan ini semakin mengarahkan penyelidikan pada dugaan bahwa Arya Daru memang memiliki keinginan pribadi untuk mengakhiri hidupnya.
Sebelumnya, pada Selasa, 8 Juli 2025, jasad Arya ditemukan oleh pengelola rumah kos tempat tinggalnya. Tubuhnya ditemukan dalam keadaan tidak wajar, dengan wajah tertutup lakban, sehingga memunculkan berbagai spekulasi di tengah masyarakat.
Dalam tiga pekan terakhir, penyidik berhasil mengungkap sejumlah fakta baru yang berkaitan dengan kematian Arya. Di antaranya adalah gerakan mencurigakan pada malam sebelum kejadian, kemunculan seseorang yang mondar-mandir di sekitar kamar Arya, hingga asal-usul lakban kuning yang melilit wajahnya.
Salah satu informasi terbaru menunjukkan bahwa Arya sempat berada di rooftop gedung Kementerian Luar Negeri pada malam sebelum ia ditemukan meninggal.
Pada Senin kemarin, penyidik juga telah mengundang sejumlah ahli untuk menganalisis semua bukti yang ada sebelum merumuskan kesimpulan akhir. Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), yang turut diundang dalam proses gelar perkara, menyatakan bahwa kasus ini tergolong rumit dan memerlukan waktu panjang untuk diurai.
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu