Tanggapi Penolakan Kepala Daerah Dipilih DPRD, Golkar: Memang Otonomi Buat Rakyat Sejahtera?

BeritaNasional.com - Politikus senior Partai Golkar Melchias Markus Mekeng mendukung kepala daerah dipilih oleh DPRD. Ia menolak otonomi daerah dijadikan alasan kenapa kepala daerah harus dipilih langsung.
Menurut Mekeng, adanya otonomi daerah juga tidak menjamin kesejahteraan rakyat.
"Kalau otonomi tidak membuat rakyat sejahtera juga harus dipikirin. Memangnya otonomi membuat rakyat menjadi sejahtera? Kan enggak juga," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/7/2025).
Menurut Mekeng, hal paling utama adalah rakyat harus sejahtera, apapun sistemnya. Ia menilai lebih baik sistem pemilihan kepala daerah tidak langsung.
"Kita ujungnya harus rakyat sejahtera. Mau sistem apapun itu," katanya.
Anggota Komisi XI DPR ini menilai pemilihan langsung lebih berat ongkos politiknya. Malah hal ini akan membuka korupsi karena kepala daerah terpilih memikirkan bagaimana mengembalikan modal pemilu.
"Bukan kita bayar rakyat, tapi ngumpulin masyarakat itu kan juga ongkosnya besar. Sementara itu, gaji mereka kecil. Nah itu peluang orang untuk mikirin ini gimana balikin uang gue," ujar Mekeng.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengusulkan kepala daerah dipilih oleh pemerintah pusat atau DPRD. Ia menyadari usulan itu menantang karena banyak yang menolak.
Menurut Cak Imin, konsolidasi antara daerah dengan pusat lambang karena perlu proses politik yang panjang. Karena itu, ia mengusulkan agar pemilihan kepala daerah dievaluasi total.
"Kami juga telah menyampaikan kepada Bapak Presiden langsung, saatnya pemilihan kepala daerah dilakukan evaluasi total manfaat dan manfaatnya. Karena beberapa bupati kita tanya juga Bapak ternyata konsolidasinya cukup lamban akibat proses politik yang terlalu panjang," ujar Cak Imin saat Harlah PKB di JCC, Jakarta, Rabu (23/7/2025).
"Kalau tidak ditunjuk oleh pusat minimal pemilihan kepala daerah maksimal dipilih oleh DPRD. Ini menjadi usulan yang cukup menantang karena banyak sekali yang menolak," paparnya.
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 5 jam yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu