Anggota DPR Minta Suara Keluarga Arya Daru Didengar, Kasus Harus Diusut Tuntas

BeritaNasional.com - Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah, meminta Polri untuk mendengar dan mempertimbangkan masukan keluarga diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan, yang menolak kesimpulan bahwa penyebab kematian Arya adalah bunuh diri.
Abdullah mendorong agar kepolisian melanjutkan proses penyelidikan secara transparan dan menyeluruh.
“Kita tidak bisa serta-merta menutup kasus ini. Kalau keluarga menyatakan keberatan dengan kesimpulan bunuh diri, maka suara mereka harus didengar. Polisi perlu menggali semua kemungkinan dan menuntaskan penyelidikan tanpa praduga,” ujar Abdullah, dikutip Kamis (31/7/2025).
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan bahwa penegakan hukum yang adil harus mengedepankan kejelasan dan kepastian hukum, terlebih dalam kasus yang menyangkut keselamatan jiwa seorang aparatur sipil negara.
“Kita bicara tentang seorang diplomat muda yang memiliki masa depan panjang. Jika ada kejanggalan dalam proses atau hasil investigasi awal, maka penting untuk dibuka kembali ruang klarifikasi, termasuk mendalami keterangan saksi dan bukti lainnya,” ujar Abdullah.
Ia juga meminta agar kepolisian menyampaikan perkembangan hasil penyelidikan secara berkala kepada publik, guna mencegah munculnya spekulasi liar yang dapat merugikan banyak pihak, termasuk keluarga almarhum dan institusi negara.
“Kita harus hormati duka keluarga, sekaligus memastikan keadilan tetap berjalan. Ini bukan hanya soal individu, tapi juga soal kepercayaan publik terhadap proses penegakan hukum,” tegasnya.
Sebelumnya, keluarga besar almarhum diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (39), telah menyampaikan pernyataan resmi terkait hasil penyelidikan yang dilaporkan oleh pihak kepolisian.
Melalui kakak ipar Arya Daru yang mewakili keluarga, Meta Bagus, keluarga menuntut agar penyelidikan dilakukan secara menyeluruh, terbuka, dan tanpa ada yang ditutupi.
“Kami percaya bahwa setiap orang berhak atas kebenaran, terlebih ketika menyangkut seseorang yang sangat kami cintai. Karena itu, kami sangat berharap agar proses penyelidikan ini dilakukan secara cermat, menyeluruh, dan profesional,” kata Meta dalam keterangannya, Rabu (30/7/2025).
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 7 jam yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 21 jam yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 17 jam yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu