Penjualan Global Starbucks Turun 2% di Kuartal II 2025, Laba Anjlok Hampir Separuh

BeritaNasional.com - Raksasa kedai kopi asal Amerika Serikat, Starbucks, mencatat penurunan penjualan toko secara global sebesar 2% pada kuartal April–Juni 2025.
Angka ini lebih buruk dari perkiraan analis dan menjadi sinyal bahwa perusahaan tengah menghadapi tekanan serius di pasar utamanya.
Di Amerika Utara, yang merupakan pasar terbesar Starbucks, penjualan toko sejenis juga menyusut sebesar 2%. Sementara itu, di pasar internasional, kinerja cenderung stagnan, meski terdapat sedikit pertumbuhan sebesar 2% di Tiongkok, salah satu wilayah ekspansi penting bagi Starbucks.
Meski begitu, pendapatan perusahaan tercatat mengalami kenaikan 3,8% dibanding periode yang sama tahun lalu, menjadi sekitar USD 9,5 miliar atau setara dengan Rp154,3 triliun (dengan asumsi kurs Rp16.250 per dolar AS).
Namun, keuntungan bersih Starbucks justru merosot tajam hingga 47% menjadi USD 558,3 juta, atau sekitar Rp9,07 triliun. Penurunan ini juga tercermin pada laba per saham (earnings per share/EPS) yang turun 47,3% menjadi USD 0,49 atau setara dengan Rp7.963 per saham.
Ini merupakan kuartal keenam berturut-turut Starbucks mengalami penurunan penjualan di gerai-gerai AS. Selain tantangan ekonomi dan persaingan yang ketat, perusahaan juga menghadapi dampak dari seruan boikot di sejumlah negara, termasuk AS, terkait posisi politik dan konflik yang terjadi di Gaza.
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 13 jam yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 23 jam yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu