5 Makanan yang Bisa Picu Radang Usus Buntu, Apa Saja?

BeritaNasional.com - Penyakit usus buntu atau radang usus buntu (apendisitis) masih menjadi salah satu kondisi darurat medis di bidang pencernaan yang sering terjadi.
Lalu, sebenarnya apa saja penyebab usus buntu?
Istilah usus buntu yang dikenal masyarakat mengacu pada peradangan di organ apendiks, yaitu jaringan berbentuk kantong kecil dengan panjang sekitar 5–10 sentimeter yang terhubung pada usus besar di bagian kanan bawah perut. Bila apendiks mengalami sumbatan, bakteri usus dapat berkembang biak dengan cepat di dalamnya, memicu peradangan, pembengkakan, hingga penumpukan nanah.
Radang usus buntu umumnya paling banyak dialami oleh kelompok usia 10–30 tahun. Jika tidak diobati, kondisi ini bisa memburuk dan menyebabkan apendiks pecah, menimbulkan infeksi berat di rongga perut.
Selain biji cabai, beberapa jenis makanan berikut juga sering disebut-sebut sebagai pemicu radang usus buntu:
1. Makanan pedas
Konsumsi makanan pedas berlebihan dapat mengiritasi saluran cerna, tetapi belum terbukti secara medis sebagai penyebab langsung usus buntu.
2. Makanan rendah serat
Makanan seperti daging olahan (sosis, bakso) yang dapat memicu sembelit, kondisi yang turut meningkatkan risiko sumbatan di usus buntu.
3. Makanan cepat saji
Makanan cepat saja atau fastfood umumnya minim kandungan serat, sehingga dapat memperbesar peluang terjadinya konstipasi.
4. Makanan tinggi garam
Makanan dengan kandungan garam yang tinggi dapat mengiritasi usus dan meningkatkan risiko peradangan saluran cerna secara umum.
5. Buah berbiji
Buah seperti jambu biji, anggur, atau jeruk yang dikonsumsi tanpa membuang bijinya, berpotensi menyumbat saluran cerna meskipun kasusnya jarang.
Meski demikian, para ahli menekankan bahwa makanan-makanan tersebut tidak akan langsung menyebabkan radang usus buntu bila dikonsumsi dalam jumlah wajar.
Pencegahan usus buntu
Sampai saat ini, radang usus buntu belum dapat dicegah sepenuhnya. Namun, Anda bisa menurunkan risikonya dengan menerapkan pola makan bergizi seimbang, kaya serat, cukup minum air putih, serta rutin berolahraga agar sistem pencernaan bekerja dengan optimal.
Sebaliknya, kebiasaan mengonsumsi makanan rendah serat, kurang cairan, serta pola makan tinggi lemak dan garam dapat meningkatkan risiko sembelit, yang kemudian menjadi salah satu faktor pendukung terjadinya radang usus buntu.
Sumber: Antara
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 4 jam yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 22 jam yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu