Presiden Prabowo Tegaskan Kedaulatan Pangan sebagai Pilar Utama Ketahanan Nasional

Oleh: Tim Redaksi
Rabu, 06 Agustus 2025 | 21:52 WIB
Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (6/8/2025). (Beritanasional.com/ Biro Pers)
Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (6/8/2025). (Beritanasional.com/ Biro Pers)

BeritaNasional.com - Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa kedaulatan pangan merupakan fondasi utama bagi kemerdekaan dan ketahanan bangsa.

Hal ini disampaikan saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, 6 Agustus 2025. Presiden menekankan bahwa kemampuan memproduksi pangan di dalam negeri adalah kunci masa depan Indonesia. 

"Sejak lama saya berkeyakinan bahwa apapun terjadi, bangsa kita akan aman kalau kita kuasai pangan kita. Kalau kita bisa amankan pangan kita, kita bisa jamin bahwa kita bisa beri makan kepada rakyat kita,” ujar 

Kepala Negara menegaskan bahwa sejarah menunjukkan tidak ada bangsa yang benar-benar merdeka tanpa kemampuan memproduksi pangannya sendiri. Ia memperingatkan bahwa ketergantungan pada pangan impor berpotensi membuka intervensi dari pihak luar.

“It does not happen. It will not happen. Tidak ada negara yang merdeka berdaulat tanpa dia bisa produksi makannya sendiri karena itu produksi pangan bagi saya adalah strategis. Selalu bangsa kita diganggu bahkan dirusak melalui pangan. Kalau ada bangsa lain yang ingin merusak kita, dia akan merusak pangan kita,” tambah Presiden.

Presiden Prabowo juga menyampaikan rasa syukur atas pencapaian pemerintah dalam memperkuat sektor pangan nasional. Ia mengapresiasi kelancaran transisi pemerintahan dari Presiden ke-7, Joko Widodo, yang memastikan kesinambungan program, serta berterima kasih kepada seluruh jajaran yang berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan. Presiden menekankan pentingnya kerja kolektif lintas sektor untuk menghadapi tantangan dari pihak yang ingin meraih keuntungan sepihak.

"Ini juga hasil kerja sama, hasil teamwork. Menteri Pertanian dibantu oleh menteri-menteri lain, didorong oleh Menteri Keuangan, dibantu oleh TNI dan Polisi. Juga kejaksaan, karena dalam ekonomi kita menghadapi pemain-pemain yang punya agenda lain daripada kita,” ujar Presiden.

Ia juga menyoroti realitas bahwa sebagian pelaku ekonomi lebih mementingkan keuntungan pribadi daripada kesejahteraan rakyat. Pemerintah, tegas Presiden, tidak akan membiarkan rakyat terus-menerus dimiskinkan demi kepentingan segelintir elit.

“Ini namanya realisme. Kita bukan anak kecil. Kita duduk di sini, di kabinet ini, saya sebagai Presiden, Wakil Presiden semua. Kita di sini bukan anak-anak kecil. Kita tidak bisa dibohongi, kita tidak bisa ditipu lagi. Kita ingin baik. Kita ingin memberi kesempatan kepada semua. Tapi kita tidak rela rakyat Indonesia dimiskinkan terus,” ungkapnya.

Menutup pengantarnya, Presiden Prabowo menekankan bahwa pemerintah akan tetap konsisten membangun kekuatan pangan nasional. Ia menyoroti bahwa cadangan pangan saat ini tercatat terbesar dalam sejarah, dan nilai tukar petani menunjukkan tren positif.

"Alhamdulillah arah kita di bidang pangan cukup berhasil. Cadangan yang ada di pemerintah sekarang terbesar sepanjang sejarah. Nilai tukar petani meningkat,” tutup Presiden.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: