Prajurit TNI Lumpuhkan Wakil Panglima OPM Mayer Wenda di Lanny Jaya

BeritaNasional.com - Prajurit TNI berhasil melumpuhkan salah satu tokoh utama kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM), Mayer Wenda alias Kuloi Wonda, yang diketahui menjabat sebagai Wakil Panglima Kodap XII/Lanny Jaya.
Hal ini berdasarkan laporan dari operasi yang digelar oleh prajurit TNI sekitar pukul 16.30 WIT di Kampung Mukoni, Distrik Mukoni, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, pada Selasa (5/8/2025).
“Dalam proses penangkapan, yang bersangkutan melakukan perlawanan bersenjata bersama kelompoknya,” kata Kapuspen Mabes TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, dalam keterangannya, Kamis (7/8/2025).
Akibatnya, prajurit TNI pun mengambil tindakan tegas dan terukur. Hasil laporan menyatakan bahwa Mayer Wenda tewas di tempat bersama satu orang lainnya yang diduga adiknya, Dani Wenda.
“Kedua jenazah telah dievakuasi ke RSUD Wamena untuk keperluan identifikasi dan penanganan lebih lanjut,” ucap Kristomei.
Barang bukti yang berhasil diamankan dari lokasi kejadian antara lain satu pucuk senjata api jenis revolver, 24 butir amunisi, dua KTP atas nama Dani Wenda dan Pemina Wenda, dua unit telepon genggam, uang tunai sebesar Rp65.000, dan satu buah noken.
Dalam catatan aksi teror, Mayer Wenda alias Kuloi Wonda merupakan buronan yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak tahun 2014, dengan sederet rekam jejak keterlibatan dalam berbagai aksi kekerasan.
Mulai dari penyerangan Mapolsek Pirime (2012), pembunuhan terhadap anggota Polri di Tolikara (2012), hingga penghadangan patroli dan aksi penembakan terhadap aparat keamanan di wilayah Lanny Jaya (2014).
Kristomei menegaskan bahwa operasi ini merupakan bagian dari pelaksanaan tugas pokok TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP), sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang Perubahan atas UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.
“Keberhasilan ini membuktikan bahwa setiap tindakan prajurit TNI dalam menghadapi kelompok bersenjata dilaksanakan secara profesional, terukur, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan,” jelasnya.
Kristomei juga menyampaikan bahwa tugas TNI adalah memperkuat perannya sebagai penjaga kedaulatan serta pelindung segenap masyarakat di Tanah Papua, dengan tetap mengedepankan pendekatan humanis, dialogis, dan berlandaskan hukum.
“TNI tetap menyambut dengan tangan terbuka apabila ada anggota OPM yang menyadari kekeliruannya dan ingin kembali ke pangkuan NKRI, agar dapat bersama-sama membangun Papua demi masa depan masyarakat yang lebih damai dan sejahtera,”
“TNI tetap konsisten mengedepankan pendekatan teritorial yang humanis dan dialogis sebagai bagian dari upaya membangun stabilitas jangka panjang di Papua,” tegasnya.
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 13 jam yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu