Pemerintah Pastikan Korban Luka hingga Jiwa Demo Ricuh Agustus Dapat Perlindungan

BeritaNasional.com - Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra memastikan pemerintah menjamin perlindungan untuk korban selama aksi demonstrasi yang berujung ricuh pada Agustus 2025 lalu.
“Terhadap korban-korban selama aksi-aksi unjuk rasa yang terjadi beberapa waktu lalu. Itu pemerintah menegaskan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas semua itu,” kata Yusril kepada awak media usai rapat koordinasi, Senin (8/9/2025).
Menurut Yusril, mereka yang terluka dan mendapat perawatan di rumah sakit seluruh biayanya akan ditanggung oleh pemerintah. Langkah ini diambil, agar keluarga tidak dibebankan dengan biaya perawatan daripada korban.
“Mereka yang dirawat di rumah sakit Polri dibebaskan dari biaya perawatan begitu juga terhadap mereka yang menjadi korban di daerah-daerah. Semuanya ditanggung oleh pemerintah daerah, sehingga tidak menjadi beban bagi keluarga mereka,” jelasnya.
Termasuk perlindungan, lanjut Yusril, juga diberikan kepada mereka yang menjadi korban jiwa atau meninggal dunia akibat aksi demonstrasi berujung ricuh. Dia mengatakan pemerintah akan memberikan bantuan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Bantuan ini nantinya akan dikoordinasikan bersama Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Kementerian Sosial (Kemensos), hingga pemerintah dari Pusat sampai Daerah yang dapat memberikan jaminan perlindungan.
“Pemberian perlindungan terhadap mereka yang menjadi korban ini bukan saja mereka yang meninggal tapi juga terhadap keluarganya, anak-anaknya yang harus juga menjadi beban bagi negara untuk dilindungi diberikan beasiswa pendidikan dan lain-lain,” ucapnya.
Sementara terkait dengan proses penegakan hukum, data terbaru terkait total pendemo yang sempat diamankan selama demonstrasi, total ada 5.400 orang diamankan telah ada 4.861 dipulangkan, lalu 583 orang diproses hukum.
“Jadi pemerintah ini tidak bermaksud mau balas dendam, mau apa itu, enggak sama sekali. Tapi mereka yang betul-betul berniat jahat, melakukan kejahatan, itu akan kita tidak tegas,” jelasnya.
“Terutama anak-anak itu kita berikan perhatian yang khusus kepada mahasiswa juga kita berkeyakinan mahasiswa sebagian besar tentu berniat baik menyalurkan aspirasi masyarakat, aspirasi rakyat,” tambah Yusril.
POLITIK | 1 jam yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
POLITIK | 1 jam yang lalu
POLITIK | 1 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 19 jam yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 21 jam yang lalu