KPK Harus Bongkar Dalang di Balik Korupsi BJB

BeritaNasional.com - Penyidikan dugaan korupsi penggelembungan (markup) anggaran iklan BJB tidak boleh berhenti hanya di Ridwan Kamil. Kasus ini harus diselesaikan secara tuntas dengan mengungkap dalang utama.
Pernyataan ini disampaikan eks Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Praswad Nugraha, Selasa (9/9/2025).
“KPK tidak boleh berhenti pada lingkaran luar. Aliran dana mencurigakan yang digunakan membeli mobil hanyalah salah satu indikasi,” ujar Praswad kepada Beritanasional.com.
Ia menilai kasus itu menjadi ujian bagi KPK, oleh karena itu lembaga antirasuah tidak boleh berhenti pada lingkaran luar penyelidikan.
Menurutnya, fokus penyidikan harus diarahkan ke aktor yang mengendalikan aliran dana tersebut dan penting untuk membongkar mekanisme pengambilan dana secara melawan hukum.
“Kemudian perlu juga diusut siapa saja pihak politik dan bisnis yang diuntungkan,” tuturnya.
Praswad mengingatkan, jika KPK hanya menyasar pelaksana teknis tanpa mengungkap otak utama, maka hal itu berarti mengabaikan pola besar korupsi yang merusak ekosistem keuangan daerah.
“Jika KPK berhenti hanya pada figur pelaksana teknis, maka artinya KPK sedang mengabaikan pola besar korupsi yang merusak ekosistem keuangan daerah selama puluhan tahun,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya sikap tegas KPK dalam menangani perkara tersebut. Publik menanti langkah nyata penyidik untuk memastikan tidak ada pihak yang kebal hukum.
“Publik menanti sikap tegas KPK untuk terus menelusuri pelaku utama, termasuk potensi keterlibatan Ridwan Kamil,” kata dia.
“Kalau benar beliau tidak terlibat, maka pemeriksaan justru akan menjadi jalan pembuktian, namun publik menduga ada upaya melindungi elite politik tertentu jika KPK menghindar,” ujarnya.
Ia menambahkan, keberanian menyentuh semua pihak tanpa pandang bulu akan memperkuat citra KPK di mata masyarakat.
“KPK hanya bisa membuktikan independensinya jika berani menyentuh semua pihak, termasuk tokoh besar, bukan hanya mereka yang berada di pinggiran kekuasaan,” tandasnya.
POLITIK | 1 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 23 jam yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu