TNI AL Targetkan Akuisisi Kapal Induk Italia, Ini Keunggulan Giuseppe Garibaldi

BeritaNasional.com - TNI Angkatan Laut (TNI AL) bersama pemerintah Indonesia tengah mengupayakan proses akuisisi kapal induk milik Italia, Giuseppe Garibaldi.
Langkah ini disebut sebagai bagian dari strategi besar memperkuat armada laut nasional, sekaligus mencetak sejarah sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki kapal induk.
Kabar tersebut dikonfirmasi langsung oleh Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama Tunggul, saat dimintai keterangan pada Kamis, 11 September 2025.
“Terkait Kapal Induk Italia Guissepe Garibaldi, seperti yang telah disampaikan Kasal Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, TNI AL saat ini tengah berupaya mengakuisisi Kapal Induk tersebut,” ujar Tunggul.
Jika rencana ini berjalan lancar, kehadiran Giuseppe Garibaldi akan menjadi lompatan besar bagi kekuatan maritim Indonesia. Kapal ini dirancang bukan hanya untuk mendukung Operasi Militer Perang (OMP), tetapi juga mampu menjalankan berbagai misi dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP), seperti bantuan kemanusiaan, evakuasi, hingga operasi perdamaian.
“Akan digunakan dalam pelaksanaan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) serta juga dapat digunakan pada Operasi Militer Perang (OMP),” jelasnya.
Spesifikasi Kapal Induk Giuseppe Garibaldi
Giuseppe Garibaldi dibangun oleh galangan kapal Monfalcone di Gorizia, Italia. Kapal ini memiliki panjang 180 meter dan lebar 33 meter, dengan bobot penuh mencapai 14.000 ton. Ditenagai oleh empat turbin gas LM2500, kapal ini mampu melaju dengan kecepatan maksimum hingga 30 knot.
Kapal induk ini memiliki jangkauan operasional sejauh 7.000 mil laut dan mampu mengangkut hingga 830 personel yang terdiri dari kru kapal, teknisi penerbangan, serta staf komando. Kapasitas angkut pesawat pun cukup besar, yaitu hingga 18 unit pesawat.
Sistem Persenjataan dan Pertahanan Canggih
Pada sektor persenjataan, Giuseppe Garibaldi awalnya dilengkapi dengan empat sistem rudal Otomat Mk2 yang terpasang di buritan kapal. Namun, sistem ini telah dilepas pada tahun 2003 untuk memperluas dek penerbangan dan mendukung komunikasi satelit.
Selain itu, kapal ini juga memiliki dua peluncur torpedo tiga tabung ILAS. Untuk pertahanan udara, kapal ini dibekali dua peluncur SAM delapan sel yang menembakkan rudal SARH Aspide dan tiga CIWS Oto Melara Twin 40L70 DARDO.
Sebagai tambahan, tersedia pula sistem perlindungan elektronik seperti peluncur SCLAR 20 laras untuk sekam dan suar, sistem anti-torpedo SLQ-25 Nixie dan SLAT, serta perangkat ECM untuk menghadapi ancaman elektronik.
HUKUM | 13 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 20 jam yang lalu