Pemanfaatan Panas Bumi Indonesia Masih Sedikit

BeritaNasional.com - Peneliti Pusat Riset Teknologi Konversi Energi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Suyatno menyoroti potensi pemanfaatan panas bumi (geothermal) di Indonesia yang baru mencapai angka sekitar 12 persen.
Dalam diskusi bertajuk "Kelas Periset" yang diikuti secara daring di Jakarta, Suyatno mengungkapkan Indonesia memiliki potensi panas bumi sebesar kurang lebih 24 gigawatt (GW), dan baru dimanfaatkan sebanyak kurang lebih 2,6 gigawatt atau sekitar 12 persen.
"Cukup sedikit, masih banyak yang harus kita manfaatkan," katanya.
Suyatno juga mengungkapkan potensi panas bumi Indonesia tersebut merupakan 40 persen dari sumber energi panas bumi yang ada di seluruh Indonesia.
Hal tersebut, jelas dia, dipengaruhi oleh faktor lokasi Indonesia yang terletak dalam cincin gunung api atau lebih dikenal sebagai ring of fire.
Suyatno juga menyebutkan pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memetakan bahwa Indonesia memiliki 362 titik panas bumi yang berpotensi untuk dimanfaatkan.
Menurut dia, pemanfaatan panas bumi secara tepat guna wajib untuk dilakukan. Sebab, energi panas bumi bisa habis jika tidak dikelola dengan baik.
"Jadi panas bumi itu bisa habis kalau kita tidak menjaganya. Penting (melakukan) manajemen reservoir, terutama (dalam) menjaga keseimbangan antara jumlah fluida panas bumi yang diambil dan dikembalikan," ucap Suyatno.
Dia menegaskan pemanfaatan panas bumi yang tidak baik dapat merusak alam, seperti menjadikan suatu wilayah lebih kering dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, Suyatno mendorong adanya pemanfaatan panas bumi secara tepat guna. Ia juga menyebut pihaknya siap untuk berkolaborasi dalam upaya tersebut.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia sangat terbuka dengan kolaborasi multipihak termasuk negara-negara sahabat untuk saling mendukung upaya transisi energi yang lebih bersih melalui energi panas bumi.
"Indonesia terbuka untuk berbagi pengalaman, teknologi, dan praktik terbaik dengan negara negara sahabat. Mari kita bersama memimpin revolusi energi bersih, demi ekonomi yang tangguh dan warisan berkelanjutan bagi generasi mendatang," ucap Bahlil Lahadalia.
Sumber: Antara
OLAHRAGA | 23 jam yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu