Puan Maharani: Seluruh Bentuk Kritik Rakyat Harus Didengar DPR

Oleh: Ahda Bayhaqi
Kamis, 02 Oktober 2025 | 11:51 WIB
Ketua DPR Puan Maharani sampaikan pidato pada sidang Tahunan 2025. (BeritaNasional/Elvis Sendouw)
Ketua DPR Puan Maharani sampaikan pidato pada sidang Tahunan 2025. (BeritaNasional/Elvis Sendouw)

BeritaNasional.com - Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, seluruh bentuk kritik dari rakyat harus didengar seluruh anggota dewan. Apakah itu kritik yang halus, keras bahkan kasar. Serta dengan berbagai bentuk mulai dari demonstrasi di depan Gedung DPR, di daerah-daerah, maupun media sosial.

Hal itu disampaikan Puan dalam Rapat Paripurna Khusus dalam rangka penyampaian Penyampaian Laporan Kinerja DPR RI Tahun Sidang 2024-2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/10/2025).

"Kritik rakyat bisa datang dengan berbagai cara halus, keras, bahkan kasar. Kritik rakyat kepada DPR RI bisa disampaikan melalui berbagai bentuk seperti demonstrasi di depan Gedung DPR RI, demonstrasi di pelosok daerah, ataupun melalui berbagai postingan di platform-platform media sosial. Apapun cara dan bentuknya, semua itu tetap harus kita dengar sebagai suara rakyat," ujar Puan.

Menurut Puan, kinerja DPR tidak akan dicatat hanya pada berapa undang-undang yang disahkan atau seberapa besar anggota yang dikelola. Tetapi keputusan-keputusan DPR harus bisa membawa manfaat bagi rakyat.

"Kita semua yang duduk di ruangan ini adalah wakil rakyat yang menjadi bagian dari rakyat itu sendiri. Kita lahir dari rakyat, kita hadir untuk rakyat, dan harus kembali ke rakyat. Karena itu, amanat yang kita emban bukanlah hak istimewa, melainkan tanggung jawab yang menuntut dedikasi untuk bekerja bagi kepentingan rakyat," ujar Puan.

Politikus PDIP ini meminta semua anggota dewan harus bisa melakukan kerja nyata dan harus mawas diri. DPR harus berani mendengar, bertani dikritik dan berkomitmen tinggi meningkatkan dedikasi agar harapan dan keyakinan rakyat tetap tumbuh dan mengakar.

Sebagai wakil rakyat, DPR harus sibuk membicarakan rakyat, bukan rakyat yang sibuk membicarakan anggota dewan.

"Sudah selayaknya sebagai wakil rakyat, kita yang harus lebih sibuk membicarakan rakyat, bukan rakyat yang sibuk membicarakan kita, apalagi kalau kita sibuk membicarakan diri kita sendiri," kata Puan.

Puan juga meminta kepada seluruh anggota dewan menyediakan waktu, tenaga, dan mengorbankan kepentingan pribadi demi menjalankan tugas sebagai anggota DPR RI.

"Tanggungjawab kita bukan hanya pada hari ini, tetapi juga pada masa depan bangsa dan negara. Kebijakan Negara yang kita ambil pada hari ini, akan menentukan masa depan bangsa dan negara," pungkasnya.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: