Belajar dari Peristiwa Al Khoziny, Cak Imin Syaratkan Bangun Pesantren Melalui Standar Teknik

Oleh: Ahda Bayhaqi
Jumat, 03 Oktober 2025 | 09:15 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar alias Cak Imin
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar alias Cak Imin

BeritaNasional.com - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tengah mencari solusi bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno agar tidak terulang peristiwa seperti robohnya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

Cak Imin mengusulkan agar pesantren tidak boleh membangun tanpa standar teknik.

"Pak Pratikno dan saya sepakat untuk mencari jalan keluar. Pertama, pesantren tidak boleh membangun tanpa standar teknik," ujarnya dikutip dalam siaran pers pada Jumat (3/10/2025).

Kemudian, Cak Imin mengusulkan agar pesantren yang sedang melakukan pembangunan mendapatkan pendampingan teknis dengan kementerian terkait.

"Kedua, kita akan mencari jalan agar pesantren-pesantren yang sedang membangun bisa mendapatkan pendampingan teknis, mungkin melalui kementerian terkait, khususnya infrastruktur," ujarnya.

Cak Imin telah mengunjungi Pondok Pesantren Al Khoziny pada Kamis (2/10/2025). Ia melihat proses evakuasi korban dan memberikan perhatian terhadap penanganan darurat.

Ketua umum PKB ini mengingatkan agar dalam melakukan pembangunan tidak boleh tanpa kalkulasi teknik.

"Semua pesantren yang sedang membangun harus melibatkan tenaga ahli teknik. Gotong royong boleh, tapi tetap harus ada hitungan ilmunya. Kita tidak boleh lagi membangun tanpa kalkulasi teknik. Itu sangat berisiko," ujarnya.

Cak Imin menekankan pentingnya penanganan cepat terhadap korban, baik yang dirawat di rumah sakit maupun yang masih tertimbun reruntuhan.

"Yang paling pokok sekarang adalah memastikan korban di rumah sakit segera ditangani dengan cepat. Sementara itu, korban yang masih tertimbun, kita serahkan kepada BNPB untuk segera dievakuasi. Keluarga juga meminta agar evakuasi dilakukan secepat-cepatnya, apa pun caranya," ujarnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: