Banyak Pemborosan, Tito Karnavian Tegur Gubernur yang Protes Pemotongan TKD

Oleh: Lydia Fransisca
Kamis, 09 Oktober 2025 | 13:15 WIB
Mendagri Tito Karnavian tegur gubernur yang protes pemotongan TKD. (BeritaNasional/Elvis Sendouw)
Mendagri Tito Karnavian tegur gubernur yang protes pemotongan TKD. (BeritaNasional/Elvis Sendouw)

BeritaNasional.com -  Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegur para gubernur yang menolak pemotongan anggaran Transfer ke Daerah (TKD) yang dilakukan pemerintah pusat. Tito pun meminta kepala daerah untuk tidak langsung menolak keputusan tersebut, karena faktanya banyak terjadi pemborosan anggaran di daerah.

“Jangan kemudian menjadi pesimis dan langsung resisten ketika melihat dampak. Lihat juga faktanya, banyak terjadi pemborosan. Lihat juga faktanya, banyak juga yang terjadi tidak efisien, dan kemudian akhirnya jadi masalah hukum,” kata Tito dalam acara Rakornas Pembinaan dan Pengawasan di Jakarta Barat, Kamis (9/10/2025).

Tito menilai, pemborosan anggaran menjadi salah satu penyebab munculnya persoalan hukum di daerah, termasuk operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada sejumlah kepala daerah. 

Oleh karena itu, eks Kapolri ini mengingatkan agar para gubernur menggunakan anggaran dengan prinsip efisiensi dan tepat sasaran.

“Kena OTT, masuk penjara, dan lain-lain. Efektifkan, efisienkan dulu. Tepat sasaran, efisienkan. Kalau ada masalah, nanti kita terbuka, kita bicarakan. Termasuk, sudah ketemu (Menkeu) Pak Purbaya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Mendagri juga menjelaskan bahwa Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa telah meminta agar para kepala daerah terlebih dahulu melakukan simulasi atau exercise terhadap kondisi anggaran pasca penyesuaian TKD. 

Dia pun memastikan bahwa Pemerintah tidak tutup mata dan tetap akan mencari solusi bagi daerah yang benar-benar mengalami kesulitan fiskal.

“Pak Purbaya menyampaikan, exercise dulu. Silakan, nanti kita lihat daerah yang betul-betul kesulitan. Kira-kira begitu,” tandasnya.
 sinpo

Editor: Kiswondari
Komentar: