Jaga Keamanan Objek Vital Nasional, BRIN Lakukan Pengalihan Akses Jalan di Serpong

BeritaNasional.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menegaskan bahwa pihaknya tidak menutup akses jalan di Kawasan Obyek Vital Nasional (Obvitnas) di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) BJ. Habibie, Serpong, melainkan mengalihkan akses tersebut ke jalan baru yang telah dibangun oleh BRIN. Pengalihan ini dilakukan untuk memperkuat aspek keamanan, keselamatan, serta kelancaran operasional fasilitas teknologi dan nuklir di kawasan tersebut.
Pengalihan akses jalan ini merupakan tindak lanjut dari penetapan KST BJ. Habibie sebagai Obvitnas berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2004 serta Keputusan Kepala BRIN Nomor 191/I/HK/2024. Dengan status tersebut, kawasan ini memerlukan tingkat pengamanan tinggi karena di dalamnya terdapat fasilitas nuklir, area pengembangan roket dan propelan, serta laboratorium berstandar internasional.
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, menjelaskan bahwa langkah pengalihan akses jalan yang melintas di kawasan obyek vital nasional di Serpong dilakukan semata-mata untuk meminimalkan potensi risiko terhadap fasilitas vital negara.
“Pengalihan ini sangat penting untuk memastikan integrasi kawasan dan mencegah risiko akses ilegal yang dapat membahayakan fasilitas vital negara. Jalan lingkar luar telah kami siapkan sebagai jalur alternatif yang memenuhi standar jalan tingkat provinsi,” jelas Handoko, Rabu (15/10/2025).
Handoko juga menegaskan bahwa BRIN telah memfasilitasi berbagai kebutuhan masyarakat terkait pembangunan jalan lingkar luar tersebut.
“Kami memahami kekhawatiran warga, terutama pelaku usaha kecil di sekitar kawasan. Oleh karena itu, BRIN membuka peluang kemitraan agar dampak ekonomi bisa diminimalkan,” tambahnya.
Selain itu, BRIN memastikan koordinasi erat dengan pemerintah daerah, termasuk Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan Pemerintah Kabupaten Bogor, dalam hal pemeliharaan jalan lingkar luar, pemasangan marka jalan, lampu penerangan jalan umum, serta rambu peringatan. Langkah ini dilakukan agar masyarakat merasa aman dan nyaman menggunakan akses baru tersebut.
Hingga Selasa (14/10/2025), pengalihan akses jalan belum diberlakukan karena BRIN masih mengedepankan koordinasi dengan seluruh pihak terkait. Saat ini, koordinasi dengan Gubernur Banten, Gubernur Jawa Barat, serta jajaran kepolisian masih berlangsung.
“Bersama, kami akan mengatur tata lalu lintas agar tidak merugikan warga, khususnya yang ada di area Muncul, Serpong,” lanjut Handoko.
Menurut Handoko, selain alasan keamanan, pengalihan akses jalan juga menjadi bagian dari strategi BRIN untuk mengantisipasi pengembangan fasilitas nuklir di masa mendatang. Mulai 2026, BRIN berencana membangun reaktor baru dan fasilitas siklotron yang akan meningkatkan aktivitas serta tingkat risiko di kawasan tersebut.
Dengan langkah ini, BRIN berharap KST BJ. Habibie dapat beroperasi secara optimal sebagai pusat riset nasional yang aman, tertata, dan mendukung visi Indonesia sebagai negara berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Sosialisasi kepada masyarakat akan terus dilakukan secara bertahap dari tingkat kota hingga kelurahan untuk memastikan pemahaman yang merata dan dukungan dari seluruh pihak terkait.
EKBIS | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 18 jam yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 jam yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 17 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu