Pemerintah Tidak Akan Ubah Sekolah yang Jadi Bagian Sekolah Garuda Transformasi

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Rabu, 15 Oktober 2025 | 19:30 WIB
Wamendiktisaintek Stella Christie (BeritaNasional/dokKemensaintek)
Wamendiktisaintek Stella Christie (BeritaNasional/dokKemensaintek)

BeritaNasional.com -  Pemerintah tidak akan mengubah sekolah yang sudah bagus dan menjadi bagian Sekolah Garuda transformasi.

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie mengatakan pemerintah tidak mengotak-atik sekolah tersebut.

Ia menyebut Kemdiktisaintek hanya melakukan pembinaan agar lulusan sekolah itu siap bersaing untuk dapat berkuliah di perguruan tinggi top dunia.

"Pembinaan ini sama sekali tidak mengubah kurikulum, guru, status, sama sekali tidak diubah. Hanya kita memberikan pembinaannya," terangnya. 

Stellah yang ditemui di sela kegiatan 2025 China-Indonesia Education-Industry Collaboration Summit di Jakarta, Rabu (15/10/2025)

juga menerangkan pemerintah juga tidak menjadikan sekolah tersebut sebagai sekolah negeri.

"SMA-SMA yang sudah bagus ini, kalau sudah bagus jangan kita otak-atik," lanjut dia.

Tidak hanya status kepemilikannya, ia juga menegaskan para guru dan pegawai yang sudah ada dan bekerja dengan baik di sekolah-sekolah tersebut tidak digantikan dengan pegawai yang baru.

"Tetapi yang memang masih (ada) kurangnya itu untuk bisa mempersiapkan (siswa) menembus (kampus) dunia ini. Jadi kurikulumnya tidak kita ubah, gedungnya tidak kita ubah, sama sekali guru-gurunya juga tidak kita ubah untuk Sekolah Garuda transformasi," tandasnya. 

Sebelumnya 12 lokasi Sekolah Garuda transformasi telah diperkenalkan, antara lain SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh, SMAS Unggul Del Toba, MAN IC Ogan Komering Ilir, SMANU MH Thamrin Jakarta, SMA Cahaya Rancamaya Bogor, dan SMA Pradita Dirgantara Boyolali.

Selanjutnya SMA Taruna Nusantara Magelang, SMA Banua Kalsel Banjarbaru, SMAN Siwalima Ambon, SMAN 10 Samarinda, MAN IC Gorontalo, serta SMA Averos Sorong.

Sementara itu, Sekolah Garuda baru tengah dibangun di Belitung Timur, Timor Tengah Selatan, Konawe, serta Bulungan untuk dapat dioperasikan pada 2026 mendatang.

Sekolah Garuda menerapkan dua skema pembiayaan yaitu 80% siswanya akan mendapatkan beasiswa penuh dari pemerintah, sedangkan 20% sisanya berbayar.

Pemerintah menargetkan sebanyak 100 Sekolah Garuda beroperasi pada 2029, yang terdiri atas 80 Sekolah Garuda transformasi dan 20 Sekolah Garuda baru. (Antara)

 

 sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: