Kapolda Metro Minta Jajaran Siaga Hadapi Potensi Bencana di Jakarta dan Sekitarnya

Oleh: Bachtiarudin Alam
Rabu, 05 November 2025 | 12:17 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri saat memimpin apel kesiapsiagaan bencana. (BeritaNasional/Bachtiarudin Alam)
Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri saat memimpin apel kesiapsiagaan bencana. (BeritaNasional/Bachtiarudin Alam)

BeritaNasional.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri memastikan kesiapan seluruh personel untuk siaga dalam menghadapi potensi bencana yang mungkin sewaktu-waktu melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Hal ini sebagaimana instruksi dari Presiden Prabowo Subianto dalam sidang Kabinet agar seluruh lembaga, salah satunya Polri. Pihaknya diminta bersiaga menghadapi potensi bencana dalam rangka melindungi masyarakat.

“Bahwa kita diberi kekuasaan oleh rakyat untuk melindungi rakyat dari semua bahaya. Termasuk bahaya ancaman dari badai dan dari bencana,” ujar Asep saat apel kesiapsiagaan dalam rangka tanggap darurat bencana pada Rabu (5/11/2025).

Arahan siaga ini bukan tanpa alasan, Asep menjabarkan data yang telah dihimpun mulai dari Survey World Risk Index Tahun 2025 yang menempatkan Indonesia pada tingkat peringkat ketiga negara dengan potensi bencana alam tertinggi.

Berdasarkan data BNPB sampai 19 Oktober 2025, telah terjadi 2.606 bencana alam.

Di antaranya, 1.209 banjir, 544 cuaca ekstrim, 511 kebakaran hutan dan lahan (karhutla), 189 tanah longsor, 22 gempa bumi, 4 erupsi gunung berapi, serta beberapa bencana alam lain.

Berbagai bencana tersebut telah mengakibatkan 361 orang meninggal dunia, 37 orang hilang, 615 orang luka-luka, 5,2 juta orang mengungsi, 31.496 rumah yang rusak, serta 887 fasilitas umum dan perkantoran yang rusak.

Berdasarkan data BMKG, saat ini, 43,8 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan. Puncaknya diperkirakan akan terjadi secara bertahap dari bulan November 2025 hingga Januari 2006.

“Dampak bencana alam tersebut tidak hanya menimbulkan korban jiwa dan kerugian ekonomi. Tetapi juga meninggalkan trauma psikologis Serta mengganggu keberlangsungan kehidupan sosial masyarakat,” ujarnya.

Karena itu, Asep meminta seluruh jajaranya agar mampu menunjukkan kehadiran negara dalam melindungi setiap rakyat dalam situasi dan kondisi sulit ketika musibah bencana melanda.

“Amanah ini bukan sekedar tanggung jawab Atas pelaksanaan tugas melainkan juga sebuah panggilan moral dan wujud pengabdian yang tulus terhadap kemanusiaan,” jelasnya.

Sekedar informasi dalam apel ini turut melibatkan sejumlah personel gabungan mulai dari unsur TNI, Pemprov DKI Jakarta, Tim SAR, Basarnas, para tokoh masyarakat, agama, pemuda.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: