Kisah Pilu Junko Furuta, Gadis Jepang yang Fotonya Bikin Nessie Judge Dihujat

Oleh: Kiswondari
Jumat, 07 November 2025 | 11:04 WIB
Kisah pilu Junko Furuta, gadis Jepang yang fotonya bikin Nessie Judge dihujat. (Foto/Istimewa)
Kisah pilu Junko Furuta, gadis Jepang yang fotonya bikin Nessie Judge dihujat. (Foto/Istimewa)

BeritaNasional.com - Konten kreator YouTube bertema kisah horor, misteri dan teori konspirasi, Nessie Judge dihujat oleh netizen karena memasang foto Junko Furuta, gadis Jepang yang disiksa dan dibunuh secara kejam pada 1988 silam, sebagai pajangan bertema horor pada latar belakang konten YouTubenya saat berkolaborasi dengan boy group KPop NCT Dream.

Nessie dinilai tidak memiliki empati oleh netizen, padahal dia sendiri pernah mengulas kisah pilu Junko Furuta dalam salah satu konten YouTubenya. Meskipun video itu sudah dihapus dan Nessie sudah menyampaikan permohonan maaf dalam bahasa Inggris dan Jepang, hujatan kepadanya terus bermunculan. 

Seperti apa kisah Junko Furuta? Berikut adalah kisah Junko Furuta, yang dilansir BeritaNasional pada Jumat (6/11/2025) dari berbagai sumber. 

Junko Furuta lahir di Misato, Saitama, Jepang pada tahun 1971. Furuta adalah gadis 17 tahun yang dikenal cantik, cerdas, dan berprestasi di SMA Yashio-Minami. Dia juga siswi yang populer di sekolahnya.

Sayangnya, dia disukai oleh remaja gangster jahat bernama Hiroshi Miyano yang mengubah kisah hidupnya. Miyano dikenal sebagai siswa tukang 'bully' yang dekat dengan kelompok gangster terkenal di Jepang, Yakuza.

Pada November 1988, Miyano yang naksir pada Furuta menyatakan perasaannya, namun Furta menolak pernyataan cinta Miyano karena sedang tidak ingin berpacaran. 

Pada 25 November 1988 adalah titik balik kehidupan Junko Furuta. Waktu itu hari masih pagi, Miyano dan temannya (Minato) melihat Furuta sedang mengendarai sepedanya. Miyano lantas melancarkan rencana jahatnya yang muncul secara spontan. 

Minato dengan sengaja menendang sepeda Furuta dan saat itu, Miyano berpura-pura memarahi Minato lalu membantu Furuta berdiri dan menawarkan untuk mengantarnya ke tempat kerja. 

Bukan ke tempat kerja, di tengah jalan, Miyano  malah membawa Junko ke sebuah gudang kosong. Miyano pun memperkosa Junko dan mengancam akan membunuh keluarganya jika ia berteriak. Setelah memperkosa, Miyano membawa Furuta ke rumahnya. Lalu mengundang temannya Jo Kamisaku dan Yasushi Watanabe untuk ikut memperkosa dan menyiksa Furuta.

Pada 27 November 1988, orang tua Furuta sempat melaporkan kehilangan putrinya. Namun, keempat pemuda itu pun memaksa Junko menelepon ibunya, menyakinkannya jika dia sedang berada di rumah teman alam kondisi aman dan menyuruh orang tuanya untuk tidak mencarinya.

Babak baru penyiksaan Furuta semakin menjadi, ia tak hanya dikurung di sebuah ruangan gelap dan kotor di dalam rumah Minato selama 44 hari, ia diperkosa, dan mengalami kekerasan seksual ekstrem yang berulang. Bahkan dia pernah digantung telanjang di langit-langit lalu Minato dan kawan-kawannya menggunakan tubuh Furuta sebagai samsak tinju hingga organ dalamnya terluka.

Miyano juga mengundang teman-teman dan anggota Yakuza lainnya untuk berpartisipasi dalam kekejaman tersebut. Furuta sempat menelepon polisi, tapi sayang diketahui oleh Miyano yang kemudian menyiksa kembali Furuta. 

Pada Desember 1988, Furuta mengalami malnutrisi dan semua luka di tubuhnya mulai terinfeksi dan membusuk. Penampilan Furuta berubah drastis karena disiksa secara brutal. Tubuhnya lumpuh dan mengeluarkan bau busuk hingga Miyano dan temannya kehilangan minat seksual pada Furuta.

Pada 4 Januari 1989, Furuta menyerah dan akhirnya meninggal dunia. Tak cukup sampai situ saja, mereka juga membungkus jasad Junko dengan selimut dan memasukkannya ke dalam koper lalu dibuang. 

Jasad Furuta pun ditemukan, selang beberapa hari Miyano menyerahkan diri dan polisi setempat menangkap teman-teman Miyano. Mereka pun diadili, Miyano dijatuhi hukuman 20 tahun, Minato 5-9 tahun, Jo Kamisaku 5-10 tahun, dan Yasushi Watanabe 5-7 tahun.

Kematian tragis Furuta ini sudah banyak diabadikan dalam novel, film dan lagu di Jepang. Semoga Junko Furuta beristirahat dengan tenang. sinpo

Editor: Kiswondari
Komentar: