Kenali Perilaku Kekerasan Emosional Gaslighting, Jangan Sampai Jadi Korban
BeritaNasional.com - Pernah mendengar istilah gaslighting? Perilaku negatif yang bisa membuat seseorang menjadi korban kekerasan emosional. Jangan sampai terlambat. Simak ulasannya di sini
Apa Itu Gaslighting?
Gaslighting adalah bentuk kekerasan emosional dan manipulasi psikologis yang halus namun merusak.
Pelaku gaslighting membuat korban mempertanyakan ingatan, persepsi, dan bahkan kewarasannya. Taktik ini bertujuan untuk mengendalikan korban dengan merusak kepercayaan diri dan stabilitas emosional mereka.
Menurut American Psychological Association (APA), gaslighting termasuk dalam kategori kekerasan psikologis yang dapat menyebabkan gangguan mental signifikan.
Mengutip laman Halodoc, gaslighting juga adalah taktik manipulasi yang bertujuan untuk mengendalikan korban dengan cara membuat mereka mempertanyakan realitas diri sendiri.
Manipulasi ini bisa terjadi dalam berbagai hubungan, seperti hubungan romantis, keluarga, pertemanan, atau bahkan di tempat kerja.
Pelaku gaslighting seringkali adalah seseorang yang memiliki kebutuhan kuat untuk mengendalikan orang lain.
Inti dari gaslighting adalah distorsi realitas. Pelaku mungkin menyangkal kejadian yang jelas-jelas terjadi, mengubah fakta, atau bahkan berbohong secara terang-terangan.
Tujuannya adalah untuk membuat korban merasa tidak stabil secara mental dan emosional, sehingga lebih mudah dikendalikan.
Orang-orang yang berpotensi menjadi pelaku gaslighting
Siapa saja bisa menjadi pelaku gaslighting, mulai dari keluarga, teman, pasangan, atasan, public figure, sampai orang asing di media sosial.
Namun, pelaku yang melakukan gaslighting kemungkinan adalah mereka yang memiliki kelainan psikologis yang disebut gangguan kepribadian narsistik.
Orang dengan gangguan kepribadian narsistik merasa bahwa dirinya adalah yang paling penting. Mereka tidak peduli dengan orang lain, kecuali orang tersebut dapat bermanfaat bagi diri mereka.
Pelaku gaslighting biasanya juga adalah orang yang pandai berbohong. Mereka dapat bersikap manipulatif dengan membuat diri mereka seolah-olah tidak bersalah.
Malahan mungkin si korban yang akan merasa bersalah karena sudah berpikiran buruk tentang pelaku.
Namun, hal itu sebenarnya adalah taktik pelaku untuk membuat korbannya merasa tidak yakin dengan penilaiannya sendiri.
Sedangkan untuk orang yang rentan menjadi korban yakni yang memiliki perasaan atau merasa kasihan dengan dirinya sendiri akan lebih berisiko mengalami perilaku tidak menyenangkan tersebut.
Berhati-hatilah dengan gaslighting bila kamu sering menyalahkan dirimu sendiri
Bila akhir-akhir ini kamu merasa seperti semua yang kamu lakukan salah, sering meminta maaf atau selalu menyalahkan diri sendiri setiap ada kesalahan, hati-hati, bisa jadi kamu sudah mengalami gaslighting.
Hal ini karena pelaku gaslighting tahu sensitivitas dan kelemahan kamu, serta ahli dalam menggunakan kedua hal tersebut untuk menjatuhkanmu.
Ia dapat membuat kamu merasa bersalah, tidak pernah merasa cukup baik, dan selalu meminta maaf karena menganggap semua hal adalah akibat kesalahanmu.
Bila kamu berada di dalam hubungan yang tidak sehat dengan seseorang dan menjadi korban gaslighting, segeralah cari bantuan dari tenaga profesional, seperti psikiater, psikolog atau terapis.
Tanda-Tanda Gaslighting
Untuk mengenali apakah seseorang mengalami gaslighting, beberapa tanda yang bisa diperhatikan adalah:
Sering merasa bingung atau mempertanyakan ingatan sendiri. Korban mulai meragukan apakah suatu kejadian benar-benar terjadi.
Merasa bersalah atau meminta maaf secara berlebihan. Korban sering merasa segala sesuatu adalah kesalahan mereka, meskipun tidak ada alasan yang jelas.
Pelaku sering menyangkal atau mengubah fakta. Pelaku terus mengatakan bahwa korban salah atau tidak mengingat dengan benar.
Sering mendengar kata-kata seperti “Kamu terlalu sensitif” atau “Itu hanya di kepalamu.” Frasa ini digunakan untuk membuat korban merasa seolah-olah mereka yang berlebihan.
Menghindari konfrontasi karena takut dianggap salah. Korban takut mengungkapkan perasaan mereka karena sering dimanipulasi.
Contoh Perilaku Gaslighting
Gaslighting adalah bentuk manipulasi psikologis yang membuat seseorang meragukan realitas, ingatan, atau perasaan mereka sendiri.
Contoh gaslighting adalah ketika seseorang secara sengaja memutarbalikkan fakta untuk membuat orang lain merasa bingung dan tidak percaya pada diri sendiri.
Menyangkal kenyataan meskipun ada bukti jelas. Contoh: “Aku tidak pernah mengatakan itu, kamu hanya mengada-ada.”
Membuat korban meragukan ingatan mereka sendiri. Contoh: “Kamu salah ingat. Aku tidak pernah berjanji seperti itu.”
Mengalihkan kesalahan kepada korban. Contoh: “Kamu terlalu sensitif, ini semua hanya di kepalamu saja.”
Mengisolasi korban dari teman dan keluarga. Contoh: “Mereka tidak peduli padamu, hanya aku yang bisa mengerti kamu.”
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 23 jam yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu






