Setelah Diskusi dengan GNB, Kapolri: Kami Terus Membuka Diri, Terima Masukan dan Kritik

Oleh: Bachtiarudin Alam
Kamis, 13 November 2025 | 19:10 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto/Humas Polri)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto/Humas Polri)

BeritaNasional.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan pihaknya selalu membuka diri atas masukan dan kritik yang disampaikan masyarakat dalam rangka perbaikan institusi Korps Bhayangkara.

Hal itu disampaikan setelah Sigit yang masuk sebagai anggota Komisi Percepatan Reformasi Polri telah menerima langsung masukan dari kelompok Gerakan Nurani Bangsa (GNB) dalam diskusi tertutup di gedung PTIK, Mabes Polri, Jakarta, Kamis (13/11/2025).

“Tentu, kami terus membuka diri untuk menerima masukan-masukan, menerima kritik, menerima perbaikan. Dan, ini menjadi semangat bersama kami untuk terus melakukan, reform (pembaharuan),” ujar Sigit kepada awak media usai pertemuan.

Menurut dia, masukan dari GNB akan sangat berarti untuk perbaikan Polri agar bisa melaksanakan amanat undang-undang sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat.

“Di satu sisi, tentunya secara internal kami terus juga melakukan evaluasi. Namun, tentunya perbaikan-perbaikan dari seluruh masyarakat selalu pemilik institusi tentunya juga menjadi hal yang terus kami harapkan,” imbuhnya.

“Sehingga institusi ini betul-betul menjadi institusi yang baik, institusi yang melindungi dan mengayomi masyarakat dan menjadi institusi yang betul-betul bisa menjadi sahabat masyarakat dan dicintai masyarakat,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Nyai Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid menyebut catatan GNB diberikan berasal dari pandangan dan harapan yang dihimpun atas refleksi keluhan masyarakat mengenai Polri.

“Bagaimanapun, Republik Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia dibutuhkan untuk menjaga kedaulatan sipil dalam negara demokrasi kita. Bukan justru untuk menyakiti rakyat,” jelasnya.

“Ini hanya bisa dipenuhi dengan penyelenggaraan negara yang berpihak pada rakyat, adil, dan berlandaskan kedaulatan sipil dan kedaulatan hukum. Ini yang kami bawa datang ke sini untuk berdiskusi dengan Komisi Percepatan Reformasi Kepolisian,” tambah istri Presiden ke-4 Gus Dur tersebut.

Adapun, GNB adalah sebuah kelompok yang diisi para tokoh nasional yang sempat menemui Presiden Prabowo Subianto setelah tragedi demonstrasi berujung kerusuhan pada akhir Agustus 2025.

Pertemuan Presiden dengan GNB ini telah memunculkan wacana reformasi Polri yang semakin menguat setelah tragedi kematian pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan.

Para tokoh GNB yang hadir dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo, di antaranya:

1. Sinta Nuriyah Wahid;

2.⁠ ⁠Quraish Shihab; 

3.⁠ ⁠Pdt. Gomar Gultom; 

4.⁠ ⁠Romo Franz Magnis-Suseno; 

5.⁠ ⁠Omi K. Nurcholis Majid;

6.⁠ ⁠Lukman Hakim Saifuddin;

7.⁠ ⁠Erry Riyana Hardjapamekas;  

8.⁠ ⁠Alissa Wahid;

9.⁠ ⁠Komaruddin Hidayat;

10.⁠ ⁠Francisia SS Seda; 

11.⁠ ⁠Laode M Syarif;

12. Hong Thin;

13. Kamaruddin Amin;

14. Bikku Dhanmasubho Mahathera;

15. Pdt. RD Aloys Budi Purnomo; dan

16. Uskup Antonius S. Bunjamin.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: