Tim SAR Gabungan Kembali Temukan 6 Mayat Warga Rohingya di Aceh Jaya

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Selasa, 26 Maret 2024 | 13:48 WIB
ILustrasi Tim Sar mencari korban (Foto/Freepik)
ILustrasi Tim Sar mencari korban (Foto/Freepik)

Indonesiaglobe.id - Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Banda Aceh bersama tim SAR gabungan kembali mengevakuasi enam mayat yang diduga warga pengungsi Rohingya di perairan Kecamatan Jaya dan Lamno, Kabupaten Aceh Jaya.

"Mayat di perairan laut Aceh Jaya itu ditemukan dalam kondisi mengapung di sejumlah lokasi di kawasan Lamno," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh Jaya, Ismail.

Dikutip dari Antara, ia menjelaskan, penemuan mayat diduga warga pengungsi Rohingya itu berawal dari informasi nelayan yang melihat sejumlah tubuh manusia mengapung di lautan. Usai memperoleh informasi itu, Basarnas Banda Aceh bersama tim gabungan kemudian menuju lokasi dan langsung mengevakuasi mayat-mayat tersebut.
 
Petugas medis membawa kantong jenazah imigran etnis Rohingya usai disalatkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien (CND) Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Senin (25/3/2024). 

Petugas gabungan yang terdiri dari Basarnas Pos Meulaboh, BPBD Aceh Jaya dan Aceh Barat, TNI AL serta Palang Merah Indonesia (PMI) berhasil mengevakuasi lima jenazah imigran etnis Rohingya yang terdiri dari dua perempuan dewasa, dua laki-laki dewasa, dan satu anak laki-laki di perairan Kabupaten Aceh Jaya dan Kabupaten Aceh Barat dan selanjutnya dimakamkan di pemakaman massal di kabupaten setempat.

Mayat-mayat tersebut dibawa ke wilayah Krueng Sabee untuk dimakamkan di kuburan massal Desa Keutapang, Kecamatan Krueng Sabee, Aceh Jaya.

Dengan penemuan enam mayat tersebut, hingga kini tim SAR gabungan sudah mengevakuasi sembilan mayat yang diduga warga pengungsi Rohingya. Sebelumnya tim gabungan menemukan tiga mayat.

Pada Kamis (20/3/2024) puluhan orang pengungsi Rohingya ditemukan terombang-ambing di perairan Aceh Barat setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik.


    
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: