Andi Arief Prediksi Tak Ada Partai Dominan dan Merasa Kuat Sendiri di Pemilu 2029

Oleh: Ahda Bayhaqi
Rabu, 27 Maret 2024 | 08:39 WIB
Ilustrasi Pemilu. (Foto/Freepik).
Ilustrasi Pemilu. (Foto/Freepik).

Indonesiaglobe.id - Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief memprediksi tidak ada partai yang dominan menjelang Pemilu 2029. Karena tidak ada satu partai pun yang memiliki dominasi daya tawar yang tinggi menjelang pemilu berikutnya.

"Menurut saya, sistem politik dan kepartaian sampai 2029 akan menarik, karena partai-partai saling membutuhkan untuk membangun kepentingan bersama di 2029. Tidak ada yang dominan dan merasa kuat sendiri. Mudah-mudahan tetap memprioritaskan mengurus rakyat," kata Andi dalam keterangannya, dikutip Rabu (27/3/2024).

Analisis Andi itu berdasarkan hasil pemilu kali ini. Pertama, Andi melihat Capres 03 Ganjar Pranowo masih punya peluang bersaing di 2029.

Namun, kondisinya berbeda karena PDIP tak bisa mencalonkan sendiri. Daya tawar Ganjar pun melemah 

"Bagaimana dengan Ganjar Pranowo? Masih bisa bersaing di 2029, namun dalam kondisi berbeda dengan 2024. PDIP sudah tak bisa mencalonkan sendiri. Daya tawar ganjar melemah," kata Andi.

Sementara Capres 01 Anies Baswedan secara usia masih bersaing. Anies bisa mendirikan partai politik untuk bersaing di Pemilu 2029. Sementara Cak Imin sudah punya modal cukup besar.

"Usia Anies Baswedan saat ini 54 tahun. Pada tahun 2029 masih di bawah 60 tahun. Masih sempat untuk mendirikan partai politik, untuk bersaing dalam Pileg mendatang, lalu bersaing di usia 65 tahun pilpres. Sedangkan Cak Imin sudah punya modal 11 persenan untuk bersaing di 2029," kata Andi.

Karena itu, daya tawar masing-masing kekuatan politik ini di 2029 tidak ada yang mendominasi. Andi mengatakan, tidak ada lagi partai seperti PDIP di 2024 yang bisa mengusung sendiri.

"Kita tidak akan menemui lagi partai yang sombong. Partai yang sekjennya Hasto bilang tidak akan bekerja sama dengan PKS dan Demokrat. Kalau masih sombong, nanti bisa-bisa gak dapat koalisi di 2029. Kekuatan 17 persen harus membuat introspeksi besar," kata Andi.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: