Jelang Lebaran, LKDI: Waspadai Ancaman Phishing
Indonesiaglobe.id - Lembaga Konsumen Digital Indonesia (LKDI) mengajak masyarakat mewaspadai meningkatnya serangan phishing yang mengancam keamanan data pribadi dan keuangan menjelang Lebaran. Pelaku kejahatan daring memanfaatkan momen ini dimana biasanya lalu lintas transaksi keuangan sedang tinggi-tingginya untuk melakukan penipuan dan pencurian identitas.
Phishing adalah praktik penipuan daring, di mana pelaku berusaha memperoleh informasi sensitif seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau data pribadi lainnya, dengan menyamar sebagai entitas terpercaya melalui surat elektronik (email), pesan teks, atau situs web palsu.
Biasanya, menjelang Lebaran, para pelaku phishing menggunakan iming-iming penawaran diskon, ucapan selamat, atau informasi tentang transaksi belanja sebagai umpan untuk menarik perhatian korban.
Dikutip dari Antara, LKDI mencatat kasus penipuan online, termasuk phishing, pada tahun lalu, jumlah laporan kasus phishing meningkat sebesar 30 persen selama Bulan Ramadan terutama menjelang Lebaran dibandingkan bulan-bulan lainnya.
Direktur Eksekutif Lembaga Konsumen Digital Indonesia (LKDI) Kholid Basmalah menjelaskan bahwa pelaku phishing sering kali memanfaatkan momen-momen penting seperti Lebaran untuk mengeksploitasi ketidaktahuan atau kelengahan pengguna internet.
“Mereka dapat menciptakan situs web palsu yang menyerupai toko online terkenal atau lembaga keuangan atau mengirimkan email yang mengandung tautan berbahaya untuk mencuri informasi korban,” kata Kholid.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan mereka dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk melindungi diri mereka dari serangan phishing.
Sejumlah langkah yang dapat diambil untuk mencegah kena phising,
1. Waspadai pesan yang mencurigakan, periksa dengan cermat setiap email atau pesan teks yang diterima, terutama jika meminta informasi pribadi atau keuangan.
2. Verifikasi sumber pesan, dengan memastikan bahwa email atau pesan teks berasal dari sumber yang sah sebelum membagikan informasi sensitif.
3. Perbarui perangkat lunak keamanan, seperti antivirus dan firewall harus selalu diperbarui untuk melindungi dari ancaman phishing dan malware lainnya.
Menurut Kholid dengan meningkatkan kesadaran tentang risiko phishing dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan tenang dan aman, tanpa khawatir menjadi korban penipuan online.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 22 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 18 jam yang lalu
HUKUM | 23 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
POLITIK | 16 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu