Dokter: Pemberian Obat Tetes Telinga Tak Boleh Sembarangan

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Jumat, 29 Maret 2024 | 23:15 WIB
Anak sakit telinga (Foto/Pixabay)
Anak sakit telinga (Foto/Pixabay)

Indonesiaglobe.id - Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Bedah Kepala dan Leher dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo meminta orangtua untuk tidak sembarangan memberikan obat tetes telinga pada anak.

“Pemberian obat tetes pada telinga tidak boleh sembarangan karena ada obat tetes yang boleh diberikan dalam kondisi gendang telinga yang robek atau ada (kondisi) yang tidak boleh,” kata dr. Rangga Rayendra Saleh, Sp.THTBKL, Subsp.Oto(K) dalam diskusi daring di Jakarta.

Dikutip dari Antara, menanggapi tata cara penanganan pertama ketika anak terkena otitis media (radang telinga tengah), Dokter Rangga menjelaskan, jenis radang telinga tengah yang sering mengenai anak-anak pada umumnya bersifat akut, yang biasanya ditandai dengan timbulnya rasa nyeri pada telinga, demam hingga keluarnya cairan dari dalam telinga.

Dalam proses penyembuhan, saat cairan berwarna kuning susu seperti nanah dan agak berbau keluar dari telinga anak. Jika anak mengalami gejala seperti itu, sebaiknya orangtua segera mengambil tindakan untuk membawa anak pergi ke dokter guna mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

Dikhawatirkan ada risiko gendang telinga anak robek atau kondisi lain yang menyebabkan timbulnya rasa nyeri pada telinga anak. Jika tidak ditangani bisa muncul komplikasi seperti gangguan pendengaran atau gangguan keseimbangan telinga.

“Jadi, perlu dibawa ke dokter untuk dipastikan apakah gendang telinganya utuh atau ada robekan, tentunya kondisi tersebut akan mempengaruhi jenis obat tetes yang akan diberikan. Jadi, hati-hati dalam menggunakan obat tetes pada telinga,” ujar Dokter Rangga.

Jika orangtua ingin mengobati secara mandiri di rumah, langkah pertama yang bisa dilakukan yakni dengan memberikan obat simptomatik atau obat pereda gejala seperti paracetamol untuk menurunkan nyeri dan demam yang sedang dirasakan.

“Kalau kita mau mengobati sendiri, kita harus tahu sampai mana batasan kita bisa melakukannya. Karena prinsip penanganan utama pada otitis media akut pada anak adalah penanganan gejala simptomatik terutama pada nyerinya yang paling mengganggu,” ujar Dokter Rangga.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: