Plus Minus Wacana Duet Anies dan Ahok di Pilkada Jakarta

Oleh: Ahda Bayhaqi
Senin, 06 Mei 2024 | 09:46 WIB
Anies Baswedan. (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Anies Baswedan. (BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com - Duet Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk Pilkada 2024 menjadi sebuah wacana. Kendati, keduanya merupakan seteru pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Bagaimana peluang menangnya?

Pengamat komunikasi dan politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai, apabila Anies dan Ahok disatukan memiliki peluang menang yang besar. Karena keduanya memiliki elektabilitas yang tinggi sebagai bakal calon gubernur Jakarta.

"Baik Anies maupun Ahok hingga saat ini masih memiliki elektabilitas tinggi. Karena itu, dua sosok ini berpeluang menang pada Pilgub Jakarta November 2024 relatif besar," jelas Jamiluddin dalam keterangannya, Minggu (5/5/2024).

"Elektabilitas dua sosok ini akan semakin tinggi bila disatukan dalam satu pasangan. Karena itu, bila dua sosok ini disatukan peluang menang akan semakin besar," jelasnya.

Menurut, Jamiluddin duet Anies dan Ahok bisa mengalahkan siapapun dalam satu putaran. Ridwan Kamil yang menjadi salah satu nama kuat di Pilgub Jakarta diprediksi bakal keok menghadapi duet ini.

"Anies-Ahok akan mudah menang, meskipun Ridwan Kamil maju di Pilgub Jakarta," kata Jamiluddin.

Namun, masalahnya adalah siapa yang berniat untuk mengusung duet Anies-Ahok. Jamiluddin menilai NasDem, PDIP, PKS dan PKB bisa mengusung duet ini.

"Masalahnya, apakah ada partai yang mau mengusung Anies-Ahok? Setidaknya apakah PKS, PDIP, PKB dan Nasdem mau mengusung dua sosok tersebut? Tentu empat partai itu yang bisa menjawabnya," ujar Jamiluddin.

Sementara itu, pengamat politik Ujang Komarudin melihat duet Anies dan Ahok sulit terjadi. Karena perbedaan antara kedua tokoh ini.

"Kalau saya melihatnya itu hanya sekedar wacana, sulit terjadi, sulit terimplementasi, sulit terealisasi," ujar Ujang ketika dihubungi, Minggu (5/5/2024).

Anies dan Ahok diibaratkan seperti minyak dan air yang sulit bercampur. Keduanya memiliki garis ideologis yang berbeda dan pendukung di akar rumput yang berbeda pula.

"Karena ibarat minyak dan air. Baik secara kekuatan ideologis dan grassroot di bawah," ujar Ujang.

Peluang menang Pilkada Jakarta 2024 bukan hal yang mudah bagi pasangan Anies dan Ahok. Sebab, terganggu oleh status Ahok sebagai mantan narapidana kasus penistaan agama.

"Kalau pun direalisasikan berat juga karena Ahok pernah pidana jadi kalau maju bisa kalah karena dianggap persoalan pasangan tersebut," jelas Ujang.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: