Korban Tewas Akibat Banjir di Brasil Meningkat Jadi 83 Orang, Puluhan Masih Hilang

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Selasa, 07 Mei 2024 | 12:10 WIB
Banjir Brasil sangat parah (Foto/CNN World)
Banjir Brasil sangat parah (Foto/CNN World)

BeritaNasional.com - Jumlah korban tewas akibat serangkaian bencana banjir di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil Selatan meningkat menjadi sedikitnya 83 orang. Hal ini diungkapkan Unit Pertahanan Sipil Brasil.

Dikutip dari CNN, Selasa (7/5/2024), pihak berwenang juga sedang menyelidiki 4 kematian lainnya untuk menentukan apakah kematian tersebut terkait dengan badai dan banjir bandang.

Sebanyak 276 orang dilaporkan terluka dan sedikitnya 111 orang hilang, sementara sedikitnya 121.000 orang mengungsi. Hal ini menurut Pertahanan Sipil Rio Grande do Sul.

Bencana ini telah berdampak pada lebih dari 850.000 orang di 345 kota, menghancurkan rumah, jalan dan jembatan.

Penduduk setempat dan pengungsi melaporkan, mereka melihat mayat-mayat masih masih di dalam air banjir. Kemungkinan besar belum dihitung dalam jumlah korban tewas yang saat ini sudah didata.

Kolonel José Carlos Sallet, Subkomandan Pemadam Kebakaran Militer Rio Grande do Sul mengatakan kepada CNN, sekitar 1.000 petugas pemadam kebakaran sedang bekerja dalam misi penyelamatan.

“Saat hujan berhenti, mereka melakukan operasi singkat untuk menyelamatkan sebanyak mungkin orang. Kemarin (Sabtu) kita sudah bisa mengintensifkan operasi,” kata Sallet.

Gambar menunjukkan air berwarna coklat berlumpur naik setinggi atap rumah di beberapa daerah, sementara tim penyelamat keluar dengan rakit, mengangkut warga dan hewan peliharaannya.

Kerusakan akibat hujan lebat dan banjir bandang memaksa lebih dari 80 ribu orang meninggalkan rumah mereka. Diperkirakan 15 ribu mengungsi di sekolah-sekolah, gedung olahraga, dan tempat penampungan sementara lainnya.

Banjir bandang menyebabkan kehancuran, termasuk tanah longsor, jalan yang rusak dan jembatan-jembatan runtuh di seluruh negara bagian itu. Operator melaporkan adanya pemutusan aliran listrik dan komunikasi. Lebih dari 800 ribu orang tidak memperoleh pasokan air.


 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: