Tak Ada Tempat Aman bagi 600.000 Anak di Rafah

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Rabu, 08 Mei 2024 | 08:00 WIB
Gaza dihancurkan Israel (Foto/Inst Gaza Now)
Gaza dihancurkan Israel (Foto/Inst Gaza Now)

BeritaNasional.com - Israel melakukan serangan ke Rafah. Ini menimbulkan 'risiko bencana' bagi ratusan ribu anak yang berlindung di Rafah. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau UNICEF (United Nations Children's Fund).

Dikutip dari VOA, Selasa (7/5/2024), UNICEF mengeluarkan pernyataan tersebut setelah Israel memerintahkan evakuasi di beberapa lingkungan di Rafah menjelang kemungkinan invasi darat.

“Rafah sekarang menjadi kota anak-anak yang tidak punya tempat aman untuk dikunjungi di Gaza,” kata Catherine Russell, Direktur Eksekutif UNICEF.

“Jika operasi militer skala besar dimulai, anak-anak tidak hanya akan berisiko terkena kekerasan, tapi juga kekacauan dan kepanikan, dan pada saat kondisi fisik dan mental mereka sudah melemah,” tambahnya.

UNICEF menjelaskan, anak-anak di Rafah tidak boleh direlokasi secara paksa, dan infrastruktur serta bantuan yang mereka andalkan harus dilindungi. Kebanyakan anak-anak di Rafah terluka, sakit, kekurangan gizi, trauma atau hidup dengan disabilitas.

Menyusul perintah evakuasi pada Oktober untuk pindah ke selatan, diperkirakan 1,2 juta warga Palestina berlindung di Rafah, yang dulunya merupakan rumah bagi sekitar 250 ribu orang. 

Sekitar setengah dari populasinya adalah anak-anak, banyak di antaranya telah berulang kali menjadi pengungsi dan terpaksa berlindung di tenda-tenda dan perumahan yang tidak stabil.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: