Cara Hindari Serangan Panas di Tanah Suci, Jemaah Haji Diminta Banyak Minum Air Putih

Oleh: Tim Redaksi
Rabu, 08 Mei 2024 | 23:00 WIB
Suasana naik haji (Foto/Pixabay)
Suasana naik haji (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Musim haji 2024 segera tiba. Seluruh penduduk dunia akan berkumpul untuk menunaikan rukun Islam kelima tersebut.

Namun, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dan diantisipasi jemaah selama beribadah haji.

Diketahui, suhu di Tanah Suci diperkirakan mencapai 40 derajat Celsius. Jemaah haji Indonesia diimbau untuk dapat beradaptasi agar bisa terhindar dari serangan panas atau heat stroke.

Kasi Lansia, Disabilitas, dan PKP3JH Daker Madinah Dokter Leksmana mengatakan hipertermia atau penyakit yang berhubungan dengan panas ini ditandai dengan peningkatan suhu tubuh yang tidak normal serta gejala fisik yang menyertainya, termasuk perubahan fungsi sistem saraf.

“Jemaah haji, khususnya lansia, sebaiknya mempersiapkan kondisi dan menjaga kesehatan, terlebih sebelum melaksanakan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci, termasuk harus mengenali kondisi gejala heat stroke,” ungkapnya, Senin (6/5/2024).

Menurut pria yang akrab disapa dr. Leks ini, cuaca panas dapat mengganggu kesehatan jemaah. Gejalanya adalah mengalami dehidrasi, serangan panas, lemas, hilang fokus dan rusaknya permukaan kulit.

Guna menghindari hal itu, dr. Leks berbagi sejumlah tips berikut:

1. Banyak minum air putih, tanpa harus menunggu haus. Upayakan meminum tiga sampai empat liter air atau setara dengan 12 sampai 16 gelas per hari. “Minum air putih yang banyak, hindari meminum air kopi atau the, apalagi yang mengandung gula,” tambah dr. Leks.

2. Menyemprot wajah dengan air bersih untuk mengurang panas di kulit.

3. Menggunakan alat pelindung diri apabila melakukan aktivitas di luar hotel atau penginapan. Misalnya, payung, topi berdaun lebar, kacamata hitam, pelembap kulit, tabir surya (sunscreen) dan masker medis untuk menjaga kelembapan aliran napas.

“Jangan lupa pakai baju longgar dan nyaman untuk dapat mencegah naiknya suhu tubuh, berlindung dari sengatan matahari langsung, dan istirahat yang cukup,” ucapnya.

Kuota haji Indonesia 1445 H/2024 M adalah 241.000 jemaah, terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus. Dari jumlah itu, ada lebih kurang 45.000 jemaah lansia dengan usia 65 tahun ke atas.

Kepada jemaah haji lansia, dr Leks berpesan untuk mengkonsultasikan kondisi kesehatannya kepada dokter yang biasa menanganinya. Sehingga dapat diketahui tindakan seperti apa yang dapat dilakukan. “Mintakan saran dokter terkait kondisi kesehatan, termasuk juga olahraga ataupun aktivitas fisik yang dianjurkan untuk menjaga kesehatan,” ungkapnya.

“Jemaah juga harus membawa obat-obatan pribadi yang dibutuhkan. Sebab dikhawatirkan obat-obatannya yang dibutuhkan tidak termasuk dalam list obat yang disiapkan tim kesehatan,” tandasnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: