Lebih dari 100 Orang Tewas Akibat Banjir Brasil

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Jumat, 10 Mei 2024 | 18:42 WIB
Kondisi banjir di Brasil (Foto/CNN World)
Kondisi banjir di Brasil (Foto/CNN World)

BeritaNasional.com - Lebih dari 100 orang tewas dalam banjir di Brasil Selatan. Sementara itu sekitar 160.000 orang mengungsi dari rumah mereka. Sedangkan sekitar 50.000 orang tinggal di tempat penampungan sementara, salah satunya Roselaine da Silva.

Sambil berlinang air mata, Roselaine da Silva menceritakan pilihan sulit yang harus dia ambil saat banjir menerjang negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil Selatan, selama berhari-hari.

Dikutip dari BBC, Jumat (10/5/2024), berlindung di sebuah gereja di ibu kota negara bagian Porto Alegre bersama ketiga anaknya, Roselaine menuturkan dia harus meninggalkan dua kucingnya di lingkungan rumahnya di Sarandi.

“Saya tidak menyangka air akan menerjang seperti ini,” katanya.

"Saya menangis terus, menyalahkan diri sendiri karena meninggalkan mereka di tempat yang saya kira aman."

Rumahnya juga terendam banjir. Di kamar tidur daruratnya di gereja, Roselaine mengatakan, ia merasa nyaman dengan sokongan orang-orang yang telah membuka pintu bagi mereka yang membutuhkan.

Gereja evangelis yang berada di kawasan Utara kota telah menjadi penyelamat bagi puluhan keluarga seperti keluarga Roselaine yang berkumpul di aula.

Mereka juga kehilangan segalanya karena banjir, rumah mereka terendam, harta benda mereka hancur.

Selama berhari-hari, sebagian besar kota dilanda kegelapan, air dan listrik terputus di banyak daerah. Beberapa kota masih terisolasi, dan harapan untuk menemukan orang yang hilang semakin kecil.

Pastor Dari Pereira, yang kewalahan dengan pengungsi yang jumlahnya terus bertambah mengatakan, dia melakukan yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan semua orang.

“Kami menawarkan makan empat kali sehari, mandi air panas, bantuan medis dan psikologis,” jelasnya, suaranya terdengar letih namun penuh tekad.

“Tetapi permintaan terus meningkat, dan kami kehabisan tempat. Kami sekarang harus merelokasi orang ke tempat penampungan lain.”

Ia yakin, hal terpenting adalah menawarkan perlindungan, tak hanya kepada manusia tapi juga kepada hewan peliharaan mereka. 

Dia menambahkan, pemulihan kondisi psikologis mereka yang terdampak juga penting.

“Kami tidak memisahkan manusia dari hewan karena memisahkan mereka akan menghilangkan semua yang mereka miliki,” katanya.

“Hari ini dokter hewan mengatakan hewan-hewan ini tidak bisa tinggal di dalam rumah karena risiko penularan penyakit. Tapi sekolah di seberang jalan telah menyediakan gimnasiumnya sehingga kami bisa membangun kandang kucing.”

Sementara beberapa relawan menyortir pakaian sumbangan berdasarkan ukurannya, sebagian tim mendistribusikan donasi makanan hangat yang baru tiba.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: