Heru Budi Ingin Buat Pulau dari Sampah di Kepulauan Seribu

Oleh: Lydia Fransisca
Selasa, 14 Mei 2024 | 11:20 WIB
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. (Foto/instagram/Heru Budi)
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. (Foto/instagram/Heru Budi)

BeritaNasional.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan, ia ingin membangun pulau yang terbuat dari sampah di Teluk Jakarta ataupun wilayah lautan Kepulauan Seribu.

Heru mengatakan, ide pulau sampah ini muncul karena Pemprov DKI Jakarta kerap mengeruk lumpur atau sedimen yang menumpuk di dasar 13 sungai. 

Lumpur yang sudah dikeruk itu kemudian menjadi permasalahan karena tak ada lagi tempat pembuangan.

"Maka, lokasinya adalah salah satunya yang pantas, yang layak dikaji, adalah di wilayah utara. Jadi, nanti pembuangan sampah itu, termasuk sedimen, menjadi pulau-pulau," kata Heru kepada wartawan di Jakarta Utara, Senin (13/5/2024).

Nantinya, lanjut Heru, pengelolaan sampah ini menjadi tanggung jawab Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta. 

Adapun pulau sampah bakal dikembangkan menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH). Tak hanya itu, pulau sampah juga bakal mengolah sampah.

"Pulau-pulau itu bisa pengolahan dinas Dinas Taman. Juga tentunya untuk pengolahan sampah itu sendiri dan kita bisa menambah RTH," ucap Heru.

Heru pun meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta untuk mengkaji rencana itu bersama para aktivis lingkungan dan akademisi agar dapat menentukan konsep pembangunan tersebut.

Di kesempatan yang sama, Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, Kota Jakarta harus memiliki fasilitas pengolahan sampah ramah lingkungan yang mampu menampung dan mengolah sampah dalam volume yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan hingga 50 tahun ke depan. 

Saat ini, di Jakarta sudah memiliki Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R (reduce, reused, recycle) dan RDF Plant.

“Konsep ini sebenarnya sudah dicetuskan pada tahun 2012. Saat ini, sudah ada dua negara yang sukses membangun fasilitas pengolahan sampah di pulau kecil dan bisa dijadikan contoh oleh Jakarta,” kata Asep.

Pertama, pulau sampah itu berada di di Pulau Semakau, Singapura. Pulau tersebut merupakan hasil pengolahan sampah di incineration plant dengan prinsip waste-to-energy (WTE). Mereka melakukan reklamasi dari abu sisa pembakaran sampah. 

Lalu di Maladewa, mereka mengolah sampah yang dihasilkan di pulau besar dan diangkut ke pulau kecil yang khusus disiapkan untuk mengelola sampah menggunakan tongkang. 

“Kedua negara tersebut bisa dijadikan best practice dalam upaya pengelolaan sampah standar global. Karena, sama-sama kita ketahui bahwa Singapura unggul dari aspek ekonomi dan Maladewa unggul dari sektor pariwisata yang berkelanjutan,” ujar Asep.

Asep menegaskan, Pemprov DKI Jakarta akan mengkaji secara mendalam terhadap pembangunan fasilitas tersebut dengan mengundang para ahli lingkungan untuk melakukan perencanaan serta menyusun feasibility study. 

 

“Hal ini seiring dengan arah pembangunan Jakarta sebagai kota global yang terus berinovasi dan mengikuti standar kota global lainnya dalam upaya pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan,” tandas Asep.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: