Sejumlah Tukang Parkir di Jaksel Bingung Cari Kerja Apa, Usai Penertiban

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Kamis, 16 Mei 2024 | 05:00 WIB
Ilustrasi tukang parkir (Beritanasional/Oke Atmaja)
Ilustrasi tukang parkir (Beritanasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com - Sejumlah tukang parkir liar di Jakarta Selatan mengaku bingung untuk mencari pekerjaan setelah adanya penertiban, karena selama ini mereka hanya bertumpu penghasilannya sebagai tukang parkir.

"Kalau tidak diperbolehkan parkir, saya masih belum tahu mau kerja apalagi," kata  Husin (70).

Ia mengatakan setelah menderita gangguan penglihatan tidak lagi bekerja, dan hanya mengandalkan sebagai tukang parkir, karena memang sudah tidak ada yang mau menerimanya untuk bekerja.

Menurut laki-laki tua itu, ia hanya mencari uang untuk menyambung hidup bagi dirinya, karena selama ini tidak lagi bekerja dan hanya mengandalkan belas kasih dari anak-anaknya.

"Cuma cari buat makan saja. Karena saya tidak bisa bekerja lagi," katanya.

Senada dengan Husin, tukang parkir lainnya Matsuri juga masih belum tahu ketika memang harus meninggalkan profesi saat ini. Apalagi saat ini mencari kerja sangat susah,

Ia memastikan selama 10 tahun menjadi juru parkir tidak pernah memaksa warga yang akan memberikan uang parkir. Bahkan ada yang memberikan Rp1.000, Rp800 semua diterima dan kalaupun tidak memberi juga tidak dipermasalahkan.

"Saya di sini juga mengawasi keamanan kendaraan para pelanggan, karena di sini juga rawan pencurian," tuturnya.

Juru parkir lainnya Bagus mengatakan, setiap hari harus menyetorkan uang kepada oknum yang mengawasi di sekitar lokasi, dan ia bergantian dengan tiga orang lainnya untuk menjaga parkir di minimarket itu.

Dikutip dari Antara, Rabu (15/5/2024), ia menambahkan masih belum tahu ketika ada penertiban, namun kemungkinan ia akan kembali menjadi tukang ojek daring untuk menyambung hidup.

"Kalau memang sudah dilarang paling ngojek lagi. Kalau bisa sih dibina biar masih bisa bekerja," katanya.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: