Kemenko Polhukam Perkuat Pencegahan Penyebaran Paham Terorisme di Jatim

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Minggu, 26 Mei 2024 | 05:00 WIB
Ilustrasi terorisme (Foto/Pixabay)
Ilustrasi terorisme (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) memperkuat koordinasi antara elemen masyarakat dan instansi pemerintah untuk mencegah penyebaran paham terorisme di Jawa Timur.

Upaya tersebut dilakukan dengan cara menggelar diskusi antara elemen masyarakat di salah satu perguruan tinggi di Jawa Timur.

"Pembahasan ini relevan dan krusial mengingat perguruan tinggi merupakan tempat generasi muda yang berpotensi besar untuk membangun bangsa, namun juga rentan terpapar dari ideologi radikal," kata Asisten Deputi Koordinasi HAM Kemenko Polhukam Brigjen TNI Rudy Syamsir dalam siaran persnya.

Menurut dia, sektor dunia pendidikan dalam hal ini kampus merupakan tempat bagi kalangan anak muda intelektual untuk memberikan gagasan dan beradu pandangan akan sebuah masalah.

Kondisi tersebut dapat membuat paham radikal dengan mudah masuk ke dalam dunia kampus lantaran mahasiswa di dalamnya memiliki keinginan tinggi untuk mempelajari hal-hal baru.

Jika hal ini tidak dicegah sedari awal, maka kampus bisa menjadi sarang utama yang memproduksi pikiran radikal dan berpotensi melahirkan teroris.

Dikutip dari Antara, Sabtu, (25/5/2024), Kepala Sub Direktorat Perlindungan Apgakum Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suroyo mengatakan, kondisi tersebut membuat kampus harus memiliki wadah pelaporan khusus untuk mengadukan adanya kegiatan-kegiatan yang berbau terorisme.

"Harus dilakukan oleh lingkungan kampus sebagai wujud aksi pembuatan dan pengembangan wadah pelaporan tindakan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme di kampus pada wilayah rentan yang terintegrasi dengan mekanisme perlindungan saksi, korban dan pelapor," kata dia.

Ini dilakukan aagar dunia pendidikan dan pemerintahan dapat menjadi tempat untuk menyaring anak muda dari paham radikal sehingga tidak terjerumus ke dunia terorisme.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: