Diduga Memalsukan Pelat Khusus DPR RI, 5 Orang Ini Ditangkap Polisi

Oleh: Mufit
Senin, 27 Mei 2024 | 16:47 WIB
Ilustrasi polisi amankan lima orang karena memalsukan pelat DPR. (Foto/Freepik).
Ilustrasi polisi amankan lima orang karena memalsukan pelat DPR. (Foto/Freepik).

BeritaNasional.com - Polisi berhasil menangkap lima orang yang diduga memalsukan pelat dinas khusus Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hingga Kartu Tanda Anggota (KTA) bodong.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, bahwa kelima orang itu telah ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahan. 

"Penanganan kasus pelat DPR dan KTA bodong telah ditahan 5 orang tersangka," kata Ade Ary saat dihubungi, Senin (27/5/2024).

Kendati begitu, Ade Ary tak menyebut identitas lima tersangka tersebut. Dia hanya mengatakan, bahwa pihaknya tengah memeriksa secara intensif.

Ade Ary juga belum menjelaskan lebih detail terkait pengungkapan kasus tersebut. Dia hanya menyebut dalam penangkapannya, penyidik berhasil menyita sejumlah barang bukti mulai dari pelat dinas palsu hingga KTA bodong.

"Dengan barang bukti 8 mobil dan pelat serta kartu tanda anggota DPR RI 25 buah," tuturnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua MKD DPR Habiburokhman meminta Polda Metro Jaya menindak tegas terkait informasi adanya pengacara terkenal yang memiliki mobil mewah dengan pelat khusus anggota DPR.

"Saya dapat informasi juga begitu. kami minta Polri tindak tegas siapa pun yang membuat, menggunakan pelat palsu DPR. ini jelas memenuhi unsur pelanggaran Pasal 263 KUHP yang ancamannya 6 tahun penjara," kata Habiburokhman 

Habiburokhman menegaskan yang dipalsukan oknum-oknum pengacara tersebut merupakan lambang DPR dan identitasnya. 

Selain itu, dia mendengar ada oknum swasta mengaku petinggi partai memalsukan pelat DPR untuk mobil-mobilnya.

"Yang dipalsukan adalah lambang DPR dan identitas juga. Saya dengar ada oknum swasta mengaku petinggi partai memalsukan beberapa pelat DPR untuk mobil-mobilnya. saya sudah koordinasi dengan pimpinan partai tersebut dan mereka tidak akan membela," ucapnya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: