Momen Idul Adha 2024: Joe Biden Dukung Gencatan Senjata di Gaza

Oleh: Tim Redaksi
Senin, 17 Juni 2024 | 10:00 WIB
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. (Foto/Instagram)
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. (Foto/Instagram)

BeritaNasional.com -  Pada momen Idul Adha, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengadvokasi perjanjian gencatan senjata yang didukung oleh AS di Gaza pada Minggu (16/6/2024).

Biden menyatakan bahwa perjanjian ini adalah cara terbaik untuk membantu warga sipil yang menderita akibat perang Israel-Hamas.

"Terlalu banyak orang tak berdosa yang terbunuh, termasuk ribuan anak-anak. Banyak keluarga yang harus meninggalkan rumah mereka dan melihat komunitas mereka hancur. Rasa sakit yang mereka alami sangat besar," kata Biden, seperti dikutip dari AFP pada Senin (17/6/2024).

"Saya sangat yakin bahwa proposal gencatan senjata tiga fase di Gaza yang diajukan oleh Israel kepada Hamas dan didukung oleh Dewan Keamanan PBB adalah cara terbaik untuk mengakhiri kekerasan di Gaza dan pada akhirnya mengakhiri perang," tegas Biden.

Sebelumnya, AS telah menekan Israel dan Hamas untuk menerima perjanjian gencatan senjata yang disetujui oleh anggota Dewan Keamanan pekan lalu, yang akan memungkinkan jeda awal pertempuran selama enam Minggu.

Pada Hari Raya Idul Adha, yang menandai kesediaan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putranya kepada Allah, Gaza mengalami hari yang relatif tenang setelah Israel mengumumkan “jeda taktis” dalam pertempuran di dekat Rafah untuk memfasilitasi pengiriman bantuan. Biden juga menyoroti upaya Amerika dalam mengadvokasi hak-hak komunitas Muslim lainnya yang menghadapi penganiayaan, termasuk etnis Rohingya di Myanmar dan Uighur di China.

Di dalam negeri, Biden dalam pesannya pada hari Minggu juga menjanjikan tindakan keras terhadap Islamofobia, sebagai seruan langsung kepada Muslim Amerika.

"Pemerintahan saya sedang menciptakan strategi nasional untuk melawan Islamofobia dan bentuk-bentuk bias dan diskriminasi terkait, yang tidak hanya berdampak pada umat Islam, tetapi juga pada orang Amerika keturunan Arab, Sikh, dan Asia Selatan," jelas Biden.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: