Amerika Serikat Keluar Lagi dari UNESCO, Ini Alasannya

BeritaNasional.com - Amerika Serikat (AS) pada Selasa (22/7/2025) mengumumkan keputusannya untuk kembali menarik diri atau keluar dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).
Keputusan ini datang hanya dua tahun setelah Negeri Paman Sam ini bergabung kembali dengan organisasi tersebut.
Menurut pernyataan Departemen Luar Negeri AS, penarikan diri ini dipicu oleh kebijakan UNESCO dianggap menggembar-gemborkan sosial dan budaya memecah belah terkait konflik Israel-Palestina.
"Keputusan UNESCO untuk menerima Palestina sebagai negara anggota sangat bermasalah dan bertentangan dengan kebijakan AS," demikian bunyi pernyataan tersebut yang dilansir dari Xinhua News pada Selasa (22/7/2025).
Penarikan AS ini akan secara resmi berlaku pada akhir Desember 2026.
Menanggapi keputusan ini, UNESCO menyatakan penarikan AS sangat disesalkan, namun tidak mengejutkan.
"Meskipun sangat disesalkan, pengumuman ini sudah diperkirakan, dan UNESCO telah mempersiapkannya," kata Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay dalam sebuah pernyataan.
Ini merupakan kali ketiga bagi Washington untuk meninggalkan UNESCO, dan yang kedua kalinya terjadi di bawah pemerintahan Donald Trump.
Sejak masa jabatan keduanya dimulai awal tahun ini, pemerintahan Trump memang telah mengumumkan penarikan diri dari beberapa perjanjian dan organisasi internasional, termasuk Perjanjian Paris tentang perubahan iklim, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Amerika Serikat memang memiliki sejarah hubungan yang kontroversial dengan UNESCO, dengan beberapa kali penarikan diri karena alasan politik.
Pada tahun 1984, pemerintahan Ronald Reagan menarik AS keluar dari badan tersebut, mengutip apa yang disebutnya sebagai kecenderungan ideologis badan PBB tersebut terhadap bekas Uni Soviet dan Barat. AS baru kembali bergabung pada tahun 2003.
Kemudian, pada November 2011, pemerintahan Barack Obama juga sempat menghentikan pendanaan untuk UNESCO setelah negara-negara anggotanya menentang peringatan AS dan menyetujui tawaran Palestina untuk menjadi anggota penuh di badan tersebut.
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 13 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu