Sekitar 530 Jamaah Haji Meninggal, Mesir Cabut Izin 16 Agen Perjalanan

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Minggu, 23 Juni 2024 | 17:29 WIB
Jamaah haji berpanas-panasan (Foto:AAP)
Jamaah haji berpanas-panasan (Foto:AAP)

BeritaNasional.com - Kini Mesir mencabut izin 16 perusahaan agen perjalanan sebagai buntut atas kematian ratusan warganya saat menunai ibadah haji pada tahun ini. Kairo juga menyerahkan kasus tersebut ke jaksa penuntut umum karena perusahaan-perusahaan tersebut dianggap bertanggung jawab atas insiden itu.

Menurut sumber medis dan keamanan, setidaknya 530 warga Mesir meninggal dunia selama ibadah haji di pada tahun ini. Unit krisis yang dibentuk pada Kamis dan dipimpin oleh Perdana Menteri Mostafa Madbouly menyatakan bahwa 31 kematian di antaranya disebabkan oleh penyakit kronis.

Menurut pernyataan tersebut, perusahaan pariwisata yang memfasilitasi perjalanan korban meninggal tidak memberikan layanan apa pun kepada mereka, termasuk layanan medis. Namun, pernyataan itu tidak menyebutkan nama-nama perusahaan yang terlibat.

Dikutip dari VOA, sejumlah perusahaan tersebut dianggap bersalah karena mengirim jamaah ke Saudi dengan visa kunjungan pribadi, bukan visa haji. Akibatnya mereka susah mencapai Makkah.

Layanan medis yang disediakan oleh otoritas Saudi untuk membantu jamaah haji tidak tersedia bagi mereka yang bepergian dengan visa pribadi. Para jamaah yang meninggal terpaksa berjalan melalui padang pasir menuju Makkah untuk menghindari penangkapan atau deportasi.

Pihak berwenang Mesir juga mengatakan, agen-agen perjalanan tersebut tidak menyediakan akomodasi yang baik dan layak bagi para jamaah. Akibatnya para jemaah merasa kelelahan parah karena suhu yang panas.

Pihak berwenang Mesir juga mendokumentasikan 31 kematian di antara jamaah haji Mesir yang terdaftar, dengan menyebut “penyakit kronis” sebagai penyebab kematian. Dalam beberapa hari terakhir, ratusan orang dari berbagai negara meninggal dalam kondisi yang memprihatinkan saat menunaikan ibadah haji karena suhu terkadang melebihi 51 derajat Celcius.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: